Menurut salah satu versi cerita sejarah Jepang, ketika sudah akan ditangkap, pria yang telah menguasai setengah dari Jepang itu melakukan seppuku (bunuh diri).
Dalam versi cerita sejarah yang berbeda, panglima perang mati dalam api saat kuil terbakar. Beberapa orang itu adalah tindakan pembalasan ilahi atas pembakaran Enryakuji. Putra Nobunaga dan pewaris terpilih, Nobutada, meninggal dalam bencana yang sama.
Kematian Nobunaga akan dibalaskan dengan cepat ketika jenderal utamanya Totoyomi Hideyoshi mengalahkan Mitsuhide di Pertempuran Yamazaki dan menyatakan dirinya sebagai penerus Nobunaga.
Hideyoshi akan melanjutkan rencana Naobunaga untuk menyatukan Jepang, sebuah proses yang akhirnya tidak selesai.
Lalu, diteruskan melalui pemerintahan berikutnya, yaitu di bawah Tokugawa Ieyasu, yang mendirikan Keshogunan Tokugawa dari 1603 yang akhirnya memberi Jepang sekitar 250 tahun perdamaian. Seperti kata pepatah Jepang kuno, "Nobunaga mencampur adonan kue, Hideyoshi memanggangnya, dan Ieyasu memakannya."
Baca juga: Toyotomi Hideyoshi: Anak Petani yang Menyatukan Jepang pada Abad ke-16