Kekuatan-kekuatan Barat tidak memiliki keraguan tentang pihak mana di Timur Tengah yang lebih kuat menjelang perang pada 1967.
Kepala Staf Gabungan militer AS menilai "bahwa Israel secara militer tidak akan dapat ditandingi, oleh kombinasi negara-negara Arab setidaknya selama lima tahun ke depan."
Dalam sebuah laporan tentang tentara Israel pada Januari 1967, atase pertahanan Inggris di Tel Aviv menilai bahwa "dalam komando, pelatihan, peralatan, dan layanan, tentara Israel lebih siap untuk perang daripada sebelumnya. Terlatih dengan baik, tangguh, mandiri , tentara Israel memiliki semangat juang yang kuat dan akan rela berperang untuk mempertahankan negaranya."
Perang perbatasan memicu ketegangan. Gerilyawan Palestina menerobos pagar perbatasan. Israel mengutuk mereka sebagai teroris. Israel percaya bahwa untuk mencegah dan menghukum aksi itu, Israel harus membalas dengan keras.
Baca juga: Warga Palestina Digusur dari Yerusalem, Jalur Gaza Luncurkan 3 Roket ke Israel
Akhirnya pada November 1966, serangan besar Israel ke Tepi Barat yang diduduki Yordania yang menargetkan desa Samua dilakukan. Ini merupakan tanggapan atas serangan ranjau darat di dalam Israel.
Serangan itu menyebabkan keributan di antara warga Palestina di Tepi Barat. Dari pihak Yordania, Hussein tercengang.
Dia mengatakan kepada Badan Intelijen Pusat AS (CIA) bahwa selama tiga tahun dia telah melakukan pembicaraan rahasia dengan Israel; kontaknya di Israel telah mengirimkan jaminan bahwa tidak akan ada pembalasan pada pagi hari penyerbuan itu.
Orang Amerika bersimpati. Mereka mendukung resolusi di Dewan Keamanan PBB yang mengutuk serangan Samua.
Hussein memberlakukan darurat militer di Tepi Barat dan menjadi lebih yakin dari sebelumnya bahwa takhtanya dalam bahaya. Pasalnya orang-orang Palestina yang marah bisa saja bisa berusaha menggulingkannya.
Dia takut kudeta oleh perwira radikal pro-Nasser di tentara yang bisa digunakan Israel sebagai dalih untuk melahap Tepi Barat dan Yerusalem Timur juga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.