Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/05/2021, 09:12 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Masjid Al-Aqsa adalah situs suci penting, yang terletak di Kota Tua Yerusalem, luas kompleksnya mencapai 35 hektar.

Awalnya, bangunan ini dibangun sebagai rumah doa kecil. Tetapi pada 705 dibangun kembali dan dibuat lebih besar oleh khalifah Umayyah Abd al-Malik dan putranya al-Walid.

Baca juga: Warga Palestina Bentrok dengan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa, 136 Orang Terluka

Gempa bumi benar-benar menghancurkan masjid pada 746 dan lagi pada 1033, dan setiap kali masjid dibangun kembali.

Berbagai dinasti yang berkuasa di Kekhalifahan Islam membangun tambahan pada masjid dan area sekitarnya, termasuk kubah, mimbar, menara masjid, dan bagian dalam masjid yang terkenal.

Selama Perang Salib, Yerusalem direbut pada 1099 dan Masjid Al-Aqsa digunakan sebagai unit istana. Lalu direbut kembali oleh Saladin, sultan pertama Mesir dan Suriah, pada 1187.

Masjid tersebut terus mengalami renovasi dan penambahan atas perintah pemerintah dinasti Ayyubiyah (Muslim-Kurdi), Mamluk Sultanate (mencakup Mesir, Levant dan Hijaz), kekaisaran Ottoman, Dewan Muslim Tertinggi, dan Yordania.

Berikut adalah rincian mengapa kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem menjadi titik pertikaian yang konstan dalam konflik Palestina-Israel.

Baca juga: Di Tengah Bulan Ramadhan, Bentrokan Israel dan Palestina Terus Berkobar di Yerusalem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Mengapa Al-Aqsa begitu penting

Oleh umat Muslim tempat itu disebut sebagai al-Haram al-Sharif, atau Tempat Suci, dan sebagai Temple Mount oleh orang Yahudi.

Kompleks ini terletak di Kota Tua Yerusalem, yang telah ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO, dan penting bagi tiga agama Abrahamik.

Situs tersebut telah menjadi bagian wilayah yang paling diperebutkan di Tanah Suci, sejak Israel menduduki Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua, pada 1967, bersama dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, konflik tersebut dimulai lebih jauh, sebelum adanya negara Israel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Al Jazeera
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke