Iran mengatakan telah berhasil menguji rudal Shahab-3 yang mampu mencapai negara Yahudi itu pada 1998.
Israel mulai khawatir musuhnya sedang mengembangkan kapasitas nuklir.
Presiden garis keras baru Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan pada 2005 bahwa Israel ditakdirkan untuk "dihapus dari peta" dan bahwa Holocaust adalah "mitos".
Sentimen serupa dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang menyebut Israel sebagai "tumor kanker" yang akan dipotong dari Timur Tengah.
Ketika Iran melanjutkan pengayaan uranium di Isfahan, pada tahun yang sama, Israel meminta PBB dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mencegahnya memperoleh senjata nuklir.
Ketika kesepakatan nuklir Iran ditengahi oleh kekuatan dunia pada 2015, Netanyahu mengecamnya sebagai "kesalahan bersejarah".
Dia adalah orang pertama yang memberi selamat kepada presiden AS saat itu Donald Trump, ketika dia menarik diri dari kesepakatan pada 2018.
Baca juga: Terjadi Kecelakaan di Fasilitas Nuklir Iran, Kedua Kalinya di Natanz sejak 2020
Israel secara resmi masih berperang dengan Suriah, tapi mengklaim berusaha menghindari konflik sipil saat ini sejak pecah pada 2011.
Mulai 2013, Israel melakukan ratusan serangan udara terhadap Hezbollah dan Iran di Suriah, karena mewaspadai kekuatan mereka membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Israel mulai membina hubungan dengan musuh lama Arab Saudi, lawan utama Iran.
Netanyahu mengatakan Israel dan negara-negara Arab Sunni terkemuka melihat "secara langsung" kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh Teheran.
Baca juga: 3 Bulan Ditahan Iran, Kapal Tanker Korea Selatan Akhirnya Dibebaskan
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan ahli nuklirnya Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November 2020 dan bersumpah melakukan "balas dendam yang mengerikan".
Beberapa hari kemudian parlemen Iran membuat marah Barat dengan pemungutan suara untuk membatasi beberapa inspeksi nuklir oleh IAEA.
Benjamin Netanyahu pada 1 Maret 2021 menyalahkan Iran atas ledakan pada kapal induk milik Israel di Teluk Oman.
Teheran "dengan tegas" menolak tuduhan itu.
Dua minggu kemudian Teheran mengecam Israel karena "sabotase" serangan terhadap kapal Iran di Laut Mediterania.
Sebuah kapal barang Iran terkena ledakan pada 6 April di Laut Merah. Media AS melaporkan Israel menyerang kapal itu sebagai pembalasan atas serangan Iran di masa lalu terhadap kapalnya.
Pada 12 April, Iran menuduh Israel berada di balik serangan terhadap pabrik pengayaan uranium Natanz dan sekali lagi bersumpah akan melakukan "balas dendam".
Hari berikutnya Iran mengatakan akan mulai memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen.
Baca juga: Kapal Iran yang Diserang Israel Dilaporkan Rusak, Dianggap sebagai Pangkalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.