Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hubungan Iran-Israel: dari Bersekutu hingga Jadi Lawan Mematikan

Kompas.com - 16/04/2021, 12:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Israel menganggap Iran sebagai "ancaman eksistensial", tetapi sebenarnya kedua negara itu memiliki sejarah sebagai sekutu yang kuat.

Mereka sekarang berselisih lebih tajam dari sebelumnya tentang program nuklir Iran, dan terlibat dalam perang bayangan di Timur Tengah.

Berikut adalah rekap dari sejarah hubungan Iran-Israel yang tidak stabil selama setengah abad terakhir, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Kamis (15/4/2021):

Baca juga: Iran Klaim Fasilitas Nuklir Natanz Disabotase, Pelakunya Disebut Israel

Hubungan khusus

Sejak didirikan pada 1948, Israel memiliki hubungan dekat dengan Iran, yang menjadi negara Muslim kedua yang mengakui negara Yahudi setelah Turki.

Mereka menjadi sekutu di bawah raja terakhir Iran Mohammad Reza Pahlavi. Saat itu, Iran adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Timur Tengah.

Negara Yahudi baru itu mengimpor 40 persen minyaknya dari Iran dengan imbalan senjata, teknologi, dan hasil pertanian.

Agen mata-mata Israel, Mossad, membantu melatih polisi rahasia raja, Savak, yang ditakuti.

Revolusi Islam

Revolusi Islam pada 1979 di Iran, raja digulingkan, yang secara dramatis mengakhiri persahabatan antara kedua negara.

Israel tidak mengakui Republik Islam baru.

Ayatollah menganggap Israel sebagai penjajah ilegal atas Yerusalem dan bertanggung jawab atas "genosida" orang Palestina.

Jihad Islam menjadi organisasi Islam Palestina pertama yang mengangkat senjata melawan Israel pada 1980, dengan Iran sebagai pendukung utamanya.

Meskipun demikian, Israel mengirim Teheran sekitar 1.500 rudal untuk membantunya melawan Saddam Hussein selama perang Iran-Irak yang berkecamuk dari 1980 hingga 1988.

Baca juga: Iran Sebut Ada Teroris yang Menyerang Fasilitas Nuklirnya

Hezbollah diciptakan

Israel menginvasi ibu kota Lebanon, Beirut, untuk melawan kelompok-kelompok Palestina yang bermarkas di sana pada 1982.

Korps Pengawal Revolusi Islam elit Iran kemudian mendukung pembentukan kelompok militan Hezbollah, yang melakukan kampanye melawan pasukan Israel dari kubu Syiah di Lebanon selatan.

Israel menyalahkan Hezbollah atas serangan di luar negeri, termasuk di Argentina, di mana pemboman kedutaan besar Israel pada 1992 menewaskan 29 orang dan serangan 1994 terhadap pusat komunitas Yahudi menewaskan 85 orang.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com