Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2021, 05:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Jack the Ripper meneror London pada 1888, menewaskan sedikitnya 5 wanita dan memutilasi mereka dengan cara yang tidak biasa, menunjukkan pengetahuannya tentang anatomi manusia.

Sosoknya masih menjadi misteri, tidak pernah ditangkap maupun diungkap. Namun, ia salah satu sosok pembunuh dari Inggris yang terkenal di dunia hingga kini.

Melansir History, kelima pembunuhan yang dikaitkan dengan Jack the Ripper terjadi dalam jarak 1,6 km dari satu sama lain, di sekitar distrik Whitechapel di East End London, dari 7 Agustus hingga 10 September 1888.

Pada periode yang sama, ada beberapa kasus pembunuhan lain yang terjadi di sekitar wilayah itu, yang dijulukan dengan nama berbeda, "Leather Apron".

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Sargon Agung dari Akkadia, Raja Pertama Peradaban Dunia

Sejumlah surat diduga dikirim oleh si pembunuh ke London Metropolitan Police Service, yang sering dikenal sebagai Scotland Yard.

Ia mengejek petugas polisi tentang aktivitas pembunuhannya dan memebrikan spekulasi tentang pembunuhan yang akan datang.

"Jack the Ripper" itu julukan yang berasal dari sebuah surat tersebut yang dikirimkan oleh pelaku pada saat serangan terjadi, yang mungkin merupakan tipuan.

Meskipun investigasi yang tak terhitung jumlahnya mengklaim bukti pasti dari identitas pembunuh brutal itu, nama dan motif pembunuhan oleh Jack the Ripper masih jadi misteri.

Berbagai teori tentang identitas Jack the Ripper telah dihasilkan selama beberapa dekade terakhir, termasuk klaim yang menuduh pelukis terkenal dari zaman Victoria, Walter Sickert, seorang migran Polandia dan bahkan cucu Ratu Victoria, sebagai pelakunya.

Sejak 1888, lebih dari 100 tersangka telah ditetapkan, berkontribusi pada cerita rakyat dan mengerikan, yang tersebar luas seputar misteri tersebut.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Raja Ramyeon Korea Selatan, Shin Choon Ho

Penjagal Whitechapel

Pada akhir 1800-an, di distrik Whitechapel, East End London adalah tempat yang dipandang oleh warga dengan belas kasihan atau penghinaan.

Di daerah itu para imigran terampil, terutama orang Yahudi dan Rusia, datang untuk memulai hidup dan bisnis baru. Distrik terkenal karena kemelaratan, kekerasan, dan kejahatan.

Pelacuran era itu menjadi salah satu target empuk pembunuhan oleh sosok misterius Jack the Ripper.

Pelacuran adalah ilegal di Inggris, karena praktiknya menyebabkan gangguan publik. Namun, ribuan rumah bordil serta rumah penginapan sewaan menyediakan layanan seksual selama akhir abad ke-19.

Sehingga saat itu, kematian atau pembunuhan seorang gadis pekerja seksual jarang dilaporkan di media atau dibahas dalam masyarakat yang santun.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com