Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Terancam Kelangkaan Pasir Saat Pembangunan Gila-gilaan

Kompas.com - 05/04/2021, 12:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber DW

Stephen Edwards, yang memimpin penelitian tentang industri ekstraktif di Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), mengatakan bahwa dapat lebih buruk lagi, dengan sebagianbesar dampaknya mungkin tidak segera terlihat.

Sehingga, sulit untuk mengetahui secara pasti seberapa buruk dampak mengekstraksi pasir.

"Ini tentu saja adalah sesuatu yang sedang naik ke tingkat yang benar-benar perlu kita perhatikan lebih detail," ujar Edwards.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Nature pada 2019, penambangan pasir telah berkontribusi mendorong buaya gharial pemakan ikan di sungai Gangga dalam ambang kepunahan.

Kurang dari 250 buaya dewasa yang tersisa di alam liar.

Chris Hackney, seorang ahli geografi di University of Newcastle di Inggris menulis artikel Nature, yang mengatakan bahwa salah satu alasan kerusakan lingkungan akibat penambangan pasir adalah karena manusia mengabaikannya.

"Minta orang untuk menyebutkan komoditas terpenting di planet ini dan apsir mungkin bukan yang disebutkan," kata Hackney.

Baca juga: Korea Utara Lanjutkan Pembangunan Situs Wisata Inklusif di Tengah Pandemi Covid-19

Penggunaan pasir

Meskipun sepertiga dari permukaan bumi diklasifikasikan sebagai gurun, negara Timur Tengah seperti Arab Saudi mengalami kekurangan pasokan pasir dan harus mengimpor ke Kanada dan Australia.

Contoh lainnya, Burj Khalifa gedung pencakar langit setinggi 830 meter di negara Uni Emirat Arab, dibangun menggunakan pasir impor dari belahan dunia lain.

Hal itu karena pasir gurun memiliki nilai yang kecil untuk industri konstruksi.

Saat angin bertiup di atas bukit pasir, mereka membentuk partikel pasir menjadi bola.

Bola bundar ini memiliki daya cengkeram yang lebih rendah dibandingkan butiran bergerigi yang ditemukan di dasar sungai, pantai, dan dasar laut, yang memiliki struktur yang diperlukan untuk membuat beton kuat.

"Ketika saya dibesarkan di Bangalore, saya terus membaca laporan tentang sungai yang hancur akibat penambangan pasir," kata Pereira, peneliti yang saat membaca laporan itu mengingatkannya tentang masa mudanya bangun jam 2 pagi untuk mengambil air di sungai.

"Pada saat yang sama, saya ingat melihat ratusan dan ratusan truk berisi pasir di jalan raya, memasok semua lokasi konstruksi," ujarnya.

Baca juga: Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Sebagian besar permintaan datang dari China, yang memproduksi lebih banyak semen dalam 3 tahun dari 2011 hingga 2014, dari pada yang dilakukan AS sepanjang abad terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com