Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Kejahatan Perang Suriah di Bawah Rezim Assad dalam Satu Dekade

Kompas.com - 31/03/2021, 17:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sebuah "daftar hitam" yang menunjukkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam mekanisme kejahatan rezim, yang diterbitkan pada 2019 oleh organisasi Pro-Justice dengan kontribusi dari banyak pengacara dan petugas, termasuk mantan Perdana Menteri Suriah Riyad Farid Hijab.

Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah juga mengajukan daftar penjahat perang yang dicurigai ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Baca juga: Roket-roket dari Suriah Hujani Perbatasan Turki

Kejahatan perang

Seorang fotografer militer Suriah yang membocorkan puluhan ribu gambar mengerikan, yang menunjukkan sekitar 11.000 korban yang secara sistematis disiksa sampai mati oleh rezim.

Foto-foto itu menunjukkan kelaparan, pemukulan, pencekikan, dan bentuk penyiksaan lainnya, yang menjadi bukti kejahatan perang rezim Assad.

Penyelidikan PBB yang diterbitkan pada Maret 2018 dan berdasarkan 454 wawancara mengatakan bahwa pasukan Suriah dan milisi terkait rezim Assad, secara sistematis menggunakan pemerkosaan serta kekerasan seksual terhadap warga sipil.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa setidaknya 100.000 orang telah tewas, karena penyiksaan atau kondisi yang keras dalam tahanan pemeirntahan, sejak konflik dimulai.

Pada 2012, Human Rights Watch (HRW) mengatakan, pemerintah Suriah bersama kroninya menahan puluhan orang yang terlibat dalam unjuk rasa damai, di 27 fasilitas publik yang ada.

Pada Februari 2016, penyelidik PBB mengatakan "skala massal kematian para tahanan menunjukkan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas tindakan pemusnahan."

Setahun kemudian, 2017, Amnesty International mengatakan sebanyak 13.000 orang digantung pada periode antara 2011 hingga 2015, di penjara terkenal yang dikelola militer Saydnaya dekat Damaskus.

Baca juga: Presiden Suriah dan Istri Kembali Kerja Setelah Pulih dari Covid-19

Ini terjadi di atas 17.700 orang yang telah diperkirakan tewas dalam tahanan rezim sejak awal konflik Maret 2011.

Pada Mei 2017, Washington mengklaim bahwa Damaskus telah membangun "krematorium" di Saydnaya untuk menutupi ribuan kematian tahanan.

Lebih lanjut, menurut Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR), sejak Perang Saudara di Suriah dimulai, sedikitnya ada 146.825 orang masih ditahan secara sewenang-wenang atau dihilangkan secara paksa nyawanya.

HRW juga menuduh pasukan rezim Assad menggunakan senjata pembakar terlarang terhadap lawan-lawannya, sejak 2012.

Observatorium dan aktivis lainnya mengklaim rezim pemerintah telah menjatuhkan barel berisi TNT dari pesawat.

Ada juga beberapa tuduhan penggunaan senjata kimia, termasuk sarin dan klorin, yang dibantah oleh rezim.

Pada April, pengawas senjata kimia global untuk pertama kalinya secara eksplisit menyalahkan rezim Suriah atas serangan beracun, dengan mengatakan angkatan udara Assad menggunakan gas saraf sarin dan klorin tiga kali pada 2017.

Rezim Assad secara teratur menolak laporan penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum dalam Perang Saudara di Suriah yang menewaskan ratusan ribu warga sipil.

Hingga saat ini rezim Assad belum mendapatkan hukuman atas banyaknya catatan kejahatan perang yang terjadi.

Baca juga: Wilayah Utara Suriah Dihantam Rudal, Warga Sipil Jadi Korban

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com