Pada 41 SM, Ratu terakhir Mesir ini bertemu seorang Jenderal Romawi Mark Antony. Hubungan keduanya melahirkan tiga anak meskipun Antony sudah punya istri.
Kisah cinta keduanya disebut sebagai kisah sejati zaman sejarah kuno. Antony dan Cleopatra sangat mencintai satu sama lain, tetapi kisah mereka berakhir dengan bencana.
Mirip cerita fiksi Romeo dan Juliet, pasangan ini memilih bunuh diri setelah mengetahui orang yang dicintainya mati.
Dalam peperangan melawan Oktavianus, Kaisar Romawi itu melancarkan taktik yang menghancurkan pasangan tersebut.
Berita palsu disiarkan saat perang bahwa Cleopatra tewas dalam serangan pasukan Oktavianus. Mendengar hal itu, Mark Antony memilih bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri di bagian perut.
Cleopatra bunuh diri tak lama setelah itu. Dokumen kuni menuliskan, Sang Ratu ratu meracuni dirinya sendiri dengan gigitan kobra miliknya.
Meskipun hubungan Oktavianus tegang, Kaisar Romawi itu mengizinkan kedua pasangan itu dikubur bersama.
Kedua mayat itu bahkan berbagi makam yang sama. Namun, lokasi pasti dari situs pemakaman masih belum diketahui hingga kini.
Laporan media baru-baru ini menyatakan para arkeolog hampir menemukan makam ini di sebuah situs bernama "Taposiris Magna." Letaknya sekitar 31 mil (50 kilometer) barat Alexandria.
Selama 15 tahun terakhir, tim yang dipimpin oleh Kathleen Martinez telah menggali situs tersebut.
Mereka menemukan peninggalan yang berasal dari zaman Cleopatra, termasuk tumpukan koin yang dicetak selama masa pemerintahan Sang Ratu.
Tapi kepada Live Science, lusinan sejarawan mengatakan kecil kemungkinan Cleopatra dimakamkan di Taposiris Magna.
Mereka juga umumnya sepakat bahwa kemungkinan menemukan makam tersebut sangat kecil. Banyak ahli percaya bahwa Cleopatra dikuburkan di Aleksandria, kemungkinan di daerah yang sekarang berada di bawah air.
"Saya percaya sekarang Cleopatra dimakamkan di bangun sebelah istananya dan itu berada di bawah air," kata Zahi Hawass, mantan menteri Mesir untuk Negara Purbakala, kepada Live Science.
"Makamnya tidak akan pernah ditemukan," pungkasnya.
Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Cleopatra Bunuh Diri dengan Ular?
Keluarga Romanov adalah dinasti kekaisaran terakhir yang memerintah Rusia.
Selama 300 tahun pemerintahannya, keluarga tersebut adalah salah satu yang terkaya di Eropa.
Mereka mampu mengumpulkan koleksi permata mahkota yang luar biasa. NIlainya diperkirakan mencapai lebih dari 45 miliar dollar AS pada akhir Kekaisaran Rusia.
Ada bermacam jenis permata yang menjadi koleksi kerajaan. Beberapa ditambang di Rusia, sementara yang lain adalah barang-barang eksotis dari penguasa asing.
Dinasti Romanov akhirnya berakhir pada Revolusi Rusia 1917. Monarki itu runtuh ketika otoritas Bolshevik memenjarakan, kemudian mengeksekusi Raja Nicholas II beserta keluarga dan pelayannya.
Setelah kejatuhannya, harta ini diperdebatkan sejarawan dan kelompok nasionalis yang kemudian memutuskan untuk permata mahkota itu.
Namun, pada 2012, para peneliti menemukan bukti bahwa potongan-potongan dari permata mahkota itu hilang.
Foto-foto dari 1922 di Perpustakaan Survei Geologi AS menunjukkan setidaknya ada empat bagian yang hilang dari inventaris resmi pada 1925, yang dianggap lengkap.
Termasuk di antara barang yang hilang adalah mahkota, gelang, dan kalung. Barang terakhir yang hilang, bros safir, yang kemudian ditemukan telah dijual di lelang London pada 1927.
Baca juga: Wabah Corona Buat Ratu Inggris dan Suaminya Hidup Serumah Lagi Setelah 2 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.