Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Kompas.com - 06/06/2024, 09:31 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PADA tahun 1972, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tanggal tersebut dipilih untuk sekaligus menandai hari pertama Konferensi Stockholm tentang Lingkungan Hidup Manusia.

Konferensi Stockholm itu merupakan konferensi dunia pertama yang mengangkat isu lingkungan sebagai isu utama. Pada konferensi tersebut, para peserta mengadopsi serangkaian prinsip untuk pengelolaan lingkungan yang baik yang salah satunya mencakup Deklarasi Stockholm dan Rencana Aksi untuk Lingkungan Hidup Manusia.

Deklarasi Stockholm memuat 26 prinsip tentu dengan isu lingkungan sebagai fokus utamanya. Secara resmi, deklarasi itu menandai dimulainya dialog negara-negara industri dan negara-negara berkembang terkait hubungan antara pertumbuhan ekonomi, polusi udara, air, dan lautan serta kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

Baca juga: 100.000 Pohon Ditanam untuk Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Bersamaan dengan diadakannya Konferensi Stockholm, Majelis Umum PBB juga sepakat untuk mengadopsi resolusi lain yang mendorong terbentuknya Program Lingkungan PBB (UNEP).

Hari Lingkungan Hidup Sedunia akhirnya dirayakan untuk pertama kalinya pada tahun 1973 di Swis dengan membawa slogan “Only One Earth”. Sejak saat itu, Hari Lingkungan Hidup Sedunia  secara rutin dirayakan tiap tahun dengan dipimpin oleh UNEP di lokasi yang berbeda dengan tema yang beragam.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini pada dasarnya bertujuan untuk mengajak seluruh orang di dunia untuk terlibat dalam upaya melindungi dan memulihkan Bumi. Untuk memaknainya, perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pun diadakan tiap tahunnya sebagai wujud perayaan atas aksi lingkungan dan kekuatan pemerintah, bisnis, dan individu untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dari Tahun ke Tahun

  • 1973, Swiss - “Only One Earth”
  • 1974, Amerika Serikat - “Only One Earth”
  • 1975, Bangladesh - “Human Settlements”
  • 1976, Kanada - “Water: Vital Resource for Life”
  • 1977, Bangladesh - “Ozone Layer Environmental Concern; Lands Loss and Soil Degradation”
  • 1978, Bangladesh - “Development Without Destruction”
  • 1979, Bangladesh - “Only One Future for Our Children – Development Without Destruction”
  • 1980, Bangladesh - “A New Challenge for the New Decade: Development Without Destruction”
  • 1981, Bangladesh - “Ground Water; Toxic Chemicals in Human Food Chains”
  • 1982, Bangladesh - “Ten Years After Stockholm (Renewal of Environmental Concerns)”
  • 1983, Bangladesh - “Managing and Disposing Hazardous Waste: Acid Rain and Energy”
  • 1984, Bangladesh - “Desertification”
  • 1985, Pakistan - “Youth: Population and the Environment”
  • 1986, Kanada - “A Tree for Peace”
  • 1987, Kenya - “Environment and Shelter: More Than A Roof”
  • 1988, Thailand - “When People Put the Environment First, Development Will Last”
  • 1989, Belgia - “Global Warming; Global Warning”
  • 1990, Meksiko - “Children and the Environment”
  • 1991, Swedia - “Climate Change. Need for Global Partnership”
  • 1992, Brasil - “Only One Earth, Care and Share”
  • 1993, China - “Poverty and the Environment – Breaking the Vicious Circle”
  • 1994, Inggris - “One Earth One Family”
  • 1995, Afrika Selatan - “We the Peoples: United for the Global Environment”
  • 1996, Turki - “Our Earth, Our Habitat, Our Home”
  • 1997, Korea Selatan - “For Life on Earth”
  • 1998, Rusia - “For Life on Earth – Save Our Seas”
  • 1999, Jepang - “Our Earth – Our Future – Just Save It!”
  • 2000, Australia - “The Environment Millennium - Time to Act”
  • 2001, Italia dan Kuba - “Connect with the World Wide Web of Life”
  • 2002, China - “Give Earth a Chance”
  • 2003, Lebanon - “Water - Two Billion People Are Dying for It!”
  • 2004, Spanyol - “Wanted! Seas and Oceans - Dead or Alive?”
  • 2005, Amerika Serikat - “Green Cities: Plan for the Planet!”
  • 2006, Algeria - “Deserts and Desertification – Don’t Desert Drylands!”
  • 2007, Norwegia - “Melting Ice - a Hot Topic?”
  • 2008, Selandia Baru - “Kick the Habit! Towards a Low Carbon Economy”
  • 2009, Meksiko - “Your Planet Needs You: Unite to Combat Climate Change”
  • 2010, Rwanda - “Many Species. One Planet. One Future”
  • 2011, India - “Forests: Nature at Your Service”
  • 2012, Brasil - “Green Economy: Does it Include You? #DoesItIncludeYou?”
  • 2013, Mongolia - “Think.Eat.Save. Reduce Your Foodprint #ThinkEatSave”
  • 2014, Barbados - “Raise Your Voice, Not the Sea Level #ClimateChange”
  • 2015, Italia - “Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care. #ConsumeWithCare”
  • 2016, Angola - “Zero Tolerance for the Illegal Wildlife Trade #WildForLife”
  • 2017, Kanada - “Connecting People to Nature – in the city and on the land, from the poles to the equator #ImWithNature”
  • 2018, India - “Beat Plastic Pollution #BeatPlasticPollution”
  • 2019, China - “Beat Air Pollution #BeatAirPollution”
  • 2020, Kolombia - “Time for Nature #TimeForNature”
  • 2021, Pakistan - “Ecosystem Restoration #GenerationRestoration”
  • 2022, Swedia - “Only One Earth #OnlyOneEarth”
  • 2023, Pantai Gading - “Solutions to Plastic Pollution #BeatPlasticPollution”

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024

Setiap tahun, ekosistem di seluruh dunia kian terancam. Menurut Konvensi PBB untuk Memerangi Penggurunan, sebanyak 40 persen lahan di planet ini sudah terdegradasi dan secara langsung memengaruhi kehidupan setengah dari total populasi dunia.

Sejak tahun 2000, jumlah serta durasi kekeringan juga telah meningkat sebesar 29 persen. Jika tidak ada tindakan segera, kekeringan diprediksi akan dapat memengaruhi lebih dari tiga perempat populasi dunia pada tahun 2050.

Berangkat dari masalah itu, Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 ini membawa slogan “Our Land. Our Future. We are #GenerationRestoration” yang banyak berfokus pada restorasi lahan, menghentikan penggurunan, dan membangun ketahanan terhadap kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com