Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Kompas.com - 03/06/2024, 16:11 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber BBC

WALAU secara rutin mengirim bantuan persenjataan ke Ukraina, namun Barat melarang Ukraina menggunakan senjata-senjata tersebut untuk menyerang target yang berada di wilayah Rusia. Mereka khawatir bahwa menyerang sasaran di seberang perbatasan yang diakui internasional dengan senjata yang disediakan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) justru akan mengakibatkan eskalasi konflik lebih lanjut.

Namun, negara-negara Barat pada akhirnya berubah pikiran, tepatnya setelah Rusia melancarkan serangan darat besar-besaran di Ukraina bulan lalu. Rusia membuka front baru dan mengambil alih beberapa desa. Serangan tersebut kemudian menimbulkan ancaman serius bagi Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang hanya berjarak 30 km dari perbatasan Rusia-Ukraina.

Baca juga: Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perbatasan di wilayah ini pada dasarnya juga berperan sebagai garis depan. Dengan begitu, larangan penggunaan senjata Barat untuk menyerang target di luar Ukraina memungkinkan pasukan Rusia untuk mempersiapkan operasinya di lingkungan yang aman.

Meningkatnya tekanan dari Ukraina dan negara-negara Eropa akibat serangan tersebut akhirnya mendorong Amerika Serikat (AS) untuk mengubah kebijakannya dan mengizinkan Kyiv menyerang ke wilayah Rusia dengan senjata Barat.

“Ciri khas keterlibatan kami adalah beradaptasi dan menyesuaikan diri seperlunya, untuk menghadapi apa yang sebenarnya terjadi di medan perang, untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki apa yang dibutuhkannya, saat dibutuhkan,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam pertemuan menteri luar negeri NATO di Praha, Jumat lalu.

Rusia Mengancam

Hanya beberapa hari sebelum AS mengumumkan perubahan kebijakan tersebut, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengancam akan memperluas “zona sanitasi” jika senjata jarak jauh Barat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

Putin mengingatkan kepada negara-negara NATO di Eropa bahwa mereka memiliki “negara-negara dengan wilayah yang kecil dan populasi yang padat.”

“Mereka harus mempertimbangkan faktor ini sebelum membahas serangan jauh di dalam wilayah Rusia,” tambahnya.

AS diperkirakan memutuskan untuk tak turut memasukkan izin penggunaan senjata jarak jauh seperti ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) dalam perubahan kebijakan terbarunya demi menghindari eskalasi seperti yang Rusia telah peringatkan. Rudal ini sendiri memiliki jangkauan 300 km dan dapat digunakan untuk menyerang pangkalan militer dan lapangan udara yang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Dengan pembatasan seperti itu, Ukraina saat ini hanya bisa fokus pada target yang berada di dekat perbatasan saja. Walau demikian, perubahan kebijakan tersebut tetap sangat penting bagi Kyiv.

Sekarang, Ukraina dapat “menyerang tempat-tempat di mana musuh memusatkan pasukan, peralatan, dan fasilitas penyimpanan pasokan yang digunakan untuk menyerang Ukraina,” kata Yuriy Povkh dari kelompok taktis Kharkiv yang mengoordinasikan operasi militer di timur laut.

Baca juga: Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Awal minggu ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia tengah mengumpulkan pasukannya hanya 90 km dari Kharkiv untuk mempersiapkan serangan lain.

Institut Studi Perang turut menganalisis citra satelit dan mengonfirmasi bahwa memang ada “perluasan aktivitas di depot dan gudang” di area tersebut. Demikianlah kemampuan untuk menargetkan fasilitas-fasilitas seperti itu akan kian memperkuat kapasitas pasukan Ukraina dalam menangkal serangan baru di wilayah tersebut.

Cukup untuk Membantu Ukraina

Pencabutan larangan senjata oleh Barat tak akan melindungi Ukraina dari bom luncur Rusia yang dikenal sebagai KAB. Bom ini memiliki sifat destruktif dan telah berkali-kali digunakan untuk mengebom Kharkiv serta kota-kota dekat perbatasan lainnya. Untuk menghentikan bom tersebut, pasukan Ukraina harus menjatuhkan pesawat yang hendak menjatuhkan KAB.

Namun, satu-satunya senjata milik Ukraina saat ini yang mampu mencegat pesawat-pesawat tersebut adalah sistem pertahanan udara AS, Patriot. Sayangnya, membawa senjata ini mendekati Kharkiv akan sangat beresiko. Drone mata-mata akan dapat dengan cepat melacaknya dan menghancurkannya dengan rudal seperti Iskander.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com