Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Belum Kehilangan Kekuatan

Kompas.com - 23/03/2024, 07:39 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber AP,BBC

EMPAT bulan lalu tentara Israel menyerbu rumah sakit terbesar di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa. Alasannya, rumah sakit itu telah menjadi pusat komando dan kendali kelompok Hamas. Israel kini menunding, Hamas telah kembali ke tempat itu dan Israel pun menyerang lagi rumah sakit tersebut, Senin (18/3/2024) lalu.

Militer Israel mengatakan, pihaknya punya “informasi intelijen nyata” bahwa anggota Hamas telah berkumpul kembali di sana. Warga Palestina mengatakan kepada BBC tentang ketakutan mereka karena terjebak dalam pertempuran sengit di tempat itu.

Serangan terbaru Israel itu menunjukkan bahwa Hamas belumlah kehilangan kekuatannya. Beberapa analis berpendapat, hal itu menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan strategi komprehensif tentang bagaimana menghadapi kelompok bersenjata tersebut dan rencana yang jelas mengenai seperti pemerintahan di Gaza pasca-perang.

Baca juga: Pasukan Israel Kembali Serang RS Al-Shifa di Gaza, Ini Alasannya

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah membunuh "lebih dari 140 teroris" dalam pertempuran yang berlangsung di Al-Shifa dan telah menangkap sekitar 600 orang, termasuk puluhan komandan penting Hamas serta beberapa anggota kelompok Jihad Islam. Dua tentara Israel juga tewas dalam peristiwa terbaru itu.

Laporan Israel menyatakan, dalam beberapa minggu terakhir tentara menemukan tokoh-tokoh senior Hamas telah melanjutkan operasi di Al-Shifa dan beberapa bahkan membawa keluarga mereka ke rumah sakit itu. Militer Israel mengatakan, pihaknya menemukan gudang senjata dan sejumlah besar uang tunai di lokasi tersebut.

Hamas membantah para anggotanya bermarkas di sana dan mengklaim bahwa mereka yang tewas adalah pasien yang terluka dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.

Sejumlah saksi mata Palestina mengatakan kepada BBC bahwa tembakan dan serangan udara Israel telah membahayakan pasien, petugas medis, dan ratusan orang yang masih berlindung di lokasi itu.

Seorang jurnalis lokal membagikan rekaman yang memperlihatkan asap yang mengepul dari kompleks rumah sakit tersebut.

Dalam sebuah video lain yang belum diverifikasi, yang muncul di media sosial, puluhan perempuan terlihat berjongkok di sebuah gedung bersama anak-anak mereka. Salah satu dari mereka mengatakan, "Mereka membawa para pria kami ke suatu tempat yang tidak diketahui dan sekarang mereka meminta perempuan dan anak-anak pergi. Kami tidak tahu ke mana kami akan pergi".

Di latar belakang, seorang tentara Israel berkata melalui pengeras suara, "Jangan meninggalkan gedung tanpa instruksi. Kami berupaya mengevakuasi warga sipil tanpa cedera, seperti yang kami lakukan di rumah sakit lain di waktu sebelumnya."

Pada November lalu, ada tuduhan tentang kemungkinan pelanggaran hukum internasional saat tank Israel mendekati Al-Shifa, yang terletak di jantung Kota Gaza. Sejumlah bayi prematur termasuk di antara orang-orang yang meninggal karena kondisi yang memburuk di rumah sakit yang terkepung itu.

Tentara Israel merilis rekaman kamera pengintai yang menunjukkan dua sandera yang diculik Hamas dari Israel telah dibawa ke rumah sakit itu. Setelah pencarian yang ekstensif, pasukan Israel meledakkan sebuah terowongan besar dengan ruangan-ruangan yang berada di bawah lokasi tersebut dan kemudian mereka mundur.

Tentara Israel kemudian menyatakan, brigade dan batalion regional Hamas di Jalur Gaza utara telah dilumpuhkan. Namun segera muncul laporan bahwa sel-sel kecil Hamas mulai berkumpul kembali.

AS Ragu dengan Langkah Israel

Meskipun Hamas tanpa diragukan telah sangat dilemahkan oleh perang, terdapat tanda-tanda bahwa mereka telah berusaha memulihkan kemampuan pemerintahannya, termasuk melalui pejagaan ketertiban dan beberapa kemungkinan keterlibatan dalam distribusi bantuan.

Amerika Serikat (AS) telah mengindikasikan bahwa tindakan militer terbaru Israel di Rumah Sakit al-Shifa menggambarkan kekhawatirannya bahwa sekutu dekatnya tidak memiliki strategi yang memadai untuk membubarkan Hamas.

Baca juga: Kenapa Rumah Sakit di Gaza Sering Jadi Target Saat Konflik Israel-Hamas?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com