Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Rumah Sakit di Gaza Sering Jadi Target Saat Konflik Israel-Hamas?

Kompas.com - 22/03/2024, 16:30 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PULUHAN rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, ikut terdampak eskalasi konflik Israel-Hamas mulai terjadi 7 Oktober tahun lalu. Berdasarkan hasil analisis CNN terhadap 45 foto satelit, 400 video, dan wawancara dengan dokter, saksi mata, dan organisasi kemanusiaan, setidaknya 20 dari 22 rumah sakit di Gaza dinyatakan rusak atau hancur hanya dalam dua bulan pertama konflik itu. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan, ditemukan bahwa 14 di antaranya terkena serangan secara langsung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada 21 Desember 2023 bahwa tidak ada lagi rumah sakit yang beroperasi di Gaza bagian utara sehingga pasien-pasien yang tidak dapat dipindahkan mau tidak mau hanya bisa “menunggu sampai kematian". Pada 10 Januari, enam rumah sakit di Gaza utara dikabarkan sudah setengah beroperasi.

Rumah Sakit al-Shifa

Salah satu rumah sakit yang tidak luput dari konflik Israel-Hamas adalah rumah sakit terbesar di Gaza, yaitu Rumah Sakit al-Shifa. Pada November lalu, WHO melaporkan bahwa al-Shifa berhenti berfungsi dan situasi di dalamnya saat itu “mengerikan dan berbahaya".

Baca juga: AS Ajukan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, DK PBB Akan Voting Hari Ini

Jalan-jalan di sekitar al-Shifa menjadi ladang pertempuran Israel dan Hamas. Menurut PBB, infrastruktur-infrastruktur penting telah rusak. Para staf yang berada di dalam rumah sakit mengatakan, sulit untuk meninggalkan rumah sakit tanpa resiko cedera hingga kematian.

Berbagai laporan dari dalam rumah sakit menyebutkan bahwa tidak ada pasokan makanan. Bahan bakar untuk menjalankan generator juga tidak ada sehingga mereka banyak mengandalkan energi matahari untuk memberi daya pada beberapa sistem penting.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, setidaknya ada 2.300 orang di dalam rumah sakit saat itu, 650 di antaranya adalah pasien, 200-500 staf, dan sekitar 1.500 orang yang sedang mencari perlindungan. Jumlah ini termasuk bayi baru lahir yang sedang dirawat di ruang bedah.

Tidak hanya al-Shifa, beberapa rumah sakit lain seperti al-Quds, al-Ahli, al-Rantisi, al-Sweidi, dan masih banyak lagi turut terdampak konflik ini.

Israel Tuding Hamas Jadikan RS Pos Operasi 

Pihak Israel mengaku bahwa pasukannya menyerang rumah sakit karena Hamas memiliki pos yang beroperasi di dalam dan di bawah rumah sakit. Menurut pernyataan Israel, Hamas menggunakan rumah sakit untuk berbagai tujuan militer, seperti pusat komando, penyimpanan senjata, dan penyembunyian tawanan.

Pihak Israel menyertakan video untuk membuktikan hal ini, namun video tersebut kurang jelas. Hamas sendiri membantah tuduhan tersebut.

Pada konflik sebelumnya di tahun 2014, Israel juga menuduh Hamas telah menggunakan “perisai manusia”.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mendefinisikan penggunaan perisai manusia sebagai salah satu bentuk kejahatan perang karena “memanfaatkan kehadiran warga sipil atau orang lain yang dilindungi untuk membuat titik, wilayah, atau kekuatan militer tertentu kebal dari operasi militer.”

Hal itu termasuk menempatkan pangkalan di dekat wilayah sipil yang padat penduduknya, khususnya di dekat fasilitas yang harus dilindungi menurut konvensi Jenewa, termasuk sekolah, rumah sakit, atau tempat ibadah.

Selama konflik melawan Hamas dan kelompok militan bersenjata lainnya di Gaza, Israel berulang kali menuduh Hamas sengaja melindungi diri di belakang penduduk sipil Gaza.

Oktober lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis infografis yang menggambarkan apa yang dikatakan sebagai markas komando Hamas di bawah rumah sakit. Keesokan harinya, IDF dan badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, merilis rekaman yang mereka klaim berasal dari interogasi terhadap dua anggota bersenjata Hamas yang katanya telah menyusup ke Israel pada 7 Oktober, saat pembantaian 1.400 warga Israel.

Baca juga: Gaza Terancam Bencana Kelaparan karena Bantuan Diadang Israel

Dalam video tersebut, mereka tampak mengonfirmasi bahwa militan Hamas memang menggunakan rumah sakit di Jalur Gaza untuk melindungi diri  dari serangan Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com