Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Rafah Sangat Penting bagi Gaza

Kompas.com - 13/02/2024, 17:29 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC,AFP,Reuters

ISRAEL menghadapi tekanan internasional yang meningkat terkait serangannya ke Kota Rafah di Gaza selatan. Dunia internasional berharap, Israel segera menyetujui gencatan senjata dengan kelompok Hamas. Tujannya untuk menghentikan sementara pertempuran dan Hamas dapat membebaskan para sandera Israel.

Amerika Serikat (AS) dan PBB telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan serangan darat ke Rafah tanpa rencana untuk melindungi warga sipil. Pasalnya, ada lebih dari satu juta warga Palestina yang terjebak dan tinggal di Rafah.

Sejak perang Hamas dengan Israel pecah pada 7 Oktober lalu, warga Gaza dari bagian utara mengungsi ke selatan, ke arah Kota Rafah. Kini serangan darat Israel mengarah ke Rafah. Warga Gaza pun semakin terpojok. 

Para pengungsi mengatakan tidak punya tempat lagi untuk pergi. "Ke mana pun kami pergi, selalu ada pengeboman, korban meninggal, dan korban luka," kata Iman Dergham, seorang pengungsi perempuan Palestina kepada AFP.

Baca juga: China Desak Israel Setop Serang Rafah, Peringatkan Bencana Kemanusiaan Serius

Gerbang Perbatasan Rafah

Titik pelintasan perbatasan di Rafah yang dikuasai Mesir kini merupakan jalur utama Gaza ke dunia luar yang tidak dikelola Israel. Pelintasan Rafah merupakan pos keluar paling selatan di Jalur Gaza dan berbatasan dengan semenanjung Sinai, Mesir.

Hanya ada dua pelintasan perbatasan lainnya dari dan ke Jalur Gaza, yaitu Erez, sebuah penyeberangan ke Israel di Gaza utara, yang diperuntukkan bagi penyeberangan orang, dan Kerem Shalom, satu-satunya pelintasan barang komersial dengan Israel di Gaza selatan. Keduanya kini ditutup.

Pelintasan Rafah telah menjadi titik fokus upaya penyaluran bantuan kemanusiaan, serta memungkinkan orang-orang yang terluka keluar dari Gaza, demikian juga dengan para pemegang paspor asing.

Israel memberlakukan "pengepungan total" terhadap wilayah kantong Palestina itu menyusul serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel.

Dengan ditutupnya gerbang perbatasan ke Israel, Rafah menjadi satu-satunya jalan bagi warga Gaza untuk meninggalkan kawasan pesisir pantai seluas 360 km persegi tersebut.

Kelompok pertama pengungsi yang terluka parah meninggalkan Rafah pada 1 November lalu. Mereka disusul para pemegang paspor asing.

Meskipun Israel tidak secara langsung mengontrol penyeberangan Rafah, Israel memantau semua aktivitas di Gaza selatan dari pangkalan militer Kerem Shalom, dan pengawasan lainnya.

Mengapa pelintasan Rafah sangat penting?

Israel mengontrol seluruh akses melalui laut dan udara ke Gaza serta sebagian besar perbatasan darat wilayah itu.

Israel memperketat pembatasan yang sudah ada menjadi blokade total setelah tanggal 7 Oktober. Hal itu menjadikan Rafah satu-satunya pintu masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza pada 9 Oktober, dan menambahkan, "tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup."

Baca juga: Mesir Ancam Cabut Perjanjian Damai Camp David jika Israel Lanjutkan Invasi ke Rafah

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com