Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rata-rata 182,5 Cm, Kenapa Orang Belanda Tinggi-tinggi?

Kompas.com - 27/12/2021, 23:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pada pertengahan tahun 1800-an, laki-laki di Belanda sebenarnya termasuk orang-orang terpendek di Eropa. Kini, mereka jadi salah satu bangsa dengan badan tertinggi di dunia.

Keluar dari Rotterdam ke arah barat, saya berjalan di sepanjang trotoar bata merah, melewati deretan rumah-rumah dan kanal berair jernih, melewati restoran Suriname yang harum dan supermarket, sampai saya tiba di pelabuhan.

Lalu saya melihat peternakan terapung. Ada sekawanan sapi sedang mengunyah rumput di peternakan tersebut.

Baca juga: Kenapa Israel dan Amerika Serikat Berhubungan Baik?

Ditambatkan di marina yang keruh, peternakan apung ini nampak seperti kandang. Atapnya melengkung, mengingatkan saya pada ombak, dan ada papan kayu yang menghubungkan para sapi dengan rumput.

Angin laut yang berhembus menebarkan aroma kotoran sapi. Di kejauhan ada kapal-kapal kargo yang sedang memuat barang, tongkang bermuatan petrokimia hilir mudik. Kawanan sapi itu nampak tidak cocok berada di daerah industri seperti ini.

Sekitar sepertiga daratan Belanda berada di bawah permukaan laut.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Sekitar sepertiga daratan Belanda berada di bawah permukaan laut.
Peternakan apung Rotterdam adalah jaket pelampung untuk industri susu dan olahannya, di dunia yang terus berubah.

Peternakan ini dirancang agar dapat menyesuaikan naiknya air laut sekaligus mengurangi jejak karbon yang cukup besar dari industri ini. Mereka menggunakan panel surya dan atap penampung air hujan, yang menyediakan air minum untuk para sapi.

Tanpa disadari, hewan-hewan itu juga menjadi pendaur ulang. Makanan mereka terdiri dari potongan rumput dari taman dan lapangan golf, serta kulit kentang dari industri keripik kentang tebal yang disantap orang Belanda sepanjang hari, idealnya diolesi mayo.

"Sapi kami memakan residu biomassa dari kota dan mengolahnya menjadi susu segar dan sehat," kata Minke van Wingerden, mitra dalam proyek tersebut.

Belanda menahan air laut dengan sistem rumit yang terdiri atas kincir angin, kanal, tanggul, dan bukit pasir.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Belanda menahan air laut dengan sistem rumit yang terdiri atas kincir angin, kanal, tanggul, dan bukit pasir.
Sejak dibuka tahun lalu, peternakan terapung telah menjadi daya tarik Rotterdam yang membuat penasaran banyak orang.

Diyakini sebagai yang pertama, proyek ini melanjutkan dua tradisi lama Belanda: menaklukkan laut dan membuat peternakan sapi perah. Dua hal ini membantu membentuk Belanda, yang sebagian besar daratannya mengambil dari laut. Dan juga membentuk orang-orangnya yang sangat menyukai produk susu, sehingga mendorong pertumbuhan mereka yang luar biasa.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Belanda adalah negeri raksasa dengan orang-orang terjangkung di dunia. Tinggi rata-rata pria Belanda adalah 182,5 cm, dan perempuan Belanda 168,7 cm.

Sebagai perbandingan, tinggi rata-rata pria Amerika adalah 177,1 cm dan 163,5 cm untuk perempuannya.

Padahal, dulu tidak demikian.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Royal Society of London terhadap catatan militer Belanda menemukan bahwa pada pertengahan tahun 1800-an, laki-laki di Belanda sebenarnya termasuk orang-orang terpendek di Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com