Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Kompas.com - 05/06/2024, 11:04 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

PAGI hari tanggal 5 Juni 1989, tentara telah menguasai sepenuhnya pusat kota Beijing, China. Pasukan bersenjata berat dan kendaraan lapis baja melakukan demonstrasi kekuatan di penjuru kota dalam upaya mengintimidasi masyarakat agar tenang.

Para penjaga bersiga di jalan layang, dan tentara yang duduk di belakang truk pasukan menembakkan senapannya tanpa pandang bulu, sering kali menyerang gedung-gedung tinggi di dekat Lapangan Tiananmen.

Pada malam hari tanggal 3 Juni 1989, setelah hampir dua bulan demonstrasi mahasiswa dan pekerja yang menuntut reformasi politik lebih cepat dan diakhirinya korupsi, konvoi pasukan bersenjata memasuki pusat kota Beijing untuk membersihkan alun-alun (Lapangan Tiananmen).

Namun itu adalah pertumpahan darah; para saksi menggambarkan tank-tank melaju ke arah pengunjuk rasa yang tidak bersenjata, dan tentara menembak tanpa pandang bulu ke arah demonstran.

Pihak berwenang China tidak pernah mengumumkan jumlah korban tewas dalam peristiwa itu tetapi perkiraannya berkisar antara ratusan hingga ribuan orang.

Penduduk lanjut usia kota itu ingat bahwa jatuhnya Beijing ke tangan Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) pada tahun 1949 selama Perang Saudara China terjadi tanpa pertumpahan darah. Hal itu sangat kontras dengan kekerasan yang baru saja mereka saksikan pada Juni 1989 itu.

Baca juga: Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik Manusia Tank di Peristiwa Tiananmen

Perlawanan terorganisir yang tersebar luas sebelum tanggal 3-4 Juni telah berhasil ditumpas, dan bahkan tindakan pembangkangan kecil pun ditanggapi dengan kekuatan yang sangat besar. Alih-alih memberikan solusi politik terhadap korupsi yang dilakukan pemerintah, Partai Komunis China (PKC) justru menerapkan solusi militer terhadap mereka yang menilai korupsi sebagai sebuah masalah.

Penduduk Beijing pun merasa dikhianati. Dari sekitar 10 juta penduduk kota itu ketika itu, lebih dari sepersepuluhnya berpartisipasi aktif dalam protes pada minggu-minggu sebelumnya.

Mengadang Tank

Itulah suasana yang menyelimuti Beijing ketika pada sekitar tengah hari tanggal 5 Juni itu, seorang pria yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam serta membawa tas-tas belanjaan di tangannya melangkah ke tengah Jalan Chang'an di sebelah timur Lapangan Tiananmen.

Lebih dari selusin tank muncul dari alun-alun dan berjalan menyusuri jalan dengan kecepatan parade. Saat tank terdepan mendekati pria yang kemudian oleh media Barat dijuluki sebagai “Manusia Tank” (Tank Man), pengemudi tank tersebut awalnya tidak berusaha untuk menghindar tetapi malah menghentikan kendaraannya.

Hal itu patut dicatat, karena ada banyak laporan tentang kendaraan lapis baja yang menabrak warga sipil pada tanggal 3–4 Juni. Pria itu membuat gerakan yang seakan menghalau tank-tank itu dengan salah satu tas belanjaannya, seolah-olah berkata, “Keluar,” dan, ketika pengemudi tank terdepatn berusaha bergerak ke kiri, pria itu segera melompat ke depan tank tersebut.

Tank terdepan itu kemudian bergerak maju tetapi akhirnya berhenti dalam jangkauan pria itu, dan pada saat itu pengemudi tank mematikan mesin. Pria itu kemudian naik ke tank, dan dia terlihat berusaha berkomunikasi dengan kru di dalam tank.

Setelah sekitar satu menit, seorang awak tank muncul dari lubang di turret, dan terjadi percakapan singkat yang berlanjut saat siTank Man melompat kembali ke jalan, ke salah satu sisi kendaraan.

Serentetan tembakan senjata otomatis terdengar dari kejauhan. Tidak lama kemudian, pengemudi tank terdepan menghidupkan kembali mesinnya, dan tank kembali melaju.

Tank Man segera memposisikan dirinya di depan tank. Tank itu kembali bergerak perlahan hingga berhenti. Dua awak tank kemudian muncul dari lubang di menara tank dan memberi isyarat agar pria itu menyingkir.

Baca juga: Aktivis Hong Kong di Balik Aksi Tiananmen Resmi Dipenjara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Internasional
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Internasional
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Rusia Kirim Kapal Perang Ke Kuba, untuk Apa?

Internasional
Bagaimana Cara Barat Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Dukung Ukraina?

Bagaimana Cara Barat Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Dukung Ukraina?

Internasional
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Upaya Pemulihan Keamanan di Ekuador Picu Kekhawatiran Terkait HAM

Upaya Pemulihan Keamanan di Ekuador Picu Kekhawatiran Terkait HAM

Internasional
Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Gelombang Partai Ultra Kanan Menjungkirbalikkan Politik Nasional Eropa

Internasional
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Sosok 6 Calon Presiden Iran untuk Menggantikan Raisi

Sosok 6 Calon Presiden Iran untuk Menggantikan Raisi

Internasional
UU Siber Nigeria Dijadikan Alat untuk Bungkam Suara Kritis

UU Siber Nigeria Dijadikan Alat untuk Bungkam Suara Kritis

Internasional
Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com