“Komandan saya terus bilang, tembak pakai tangan kanan, tembak pakai tangan kiri, tembak di atas, tembak jatuh,” katanya.
“Saya belum pernah menyentuh pistol. Saat itu sangat dingin, dan dengan pistol di tangan kiri saya, saya akhirnya menembak kaki saya.”
Pada awal Maret dilaporkan bahwa seorang warga India lain tewas saat berperang di garis depan. Mohammad Afsan dilaporkan telah tiba di Moskwa sejak November untuk pekerjaan yang ia kira adalah penjaga keamanan. “Ia tidak tahu bahwa ia sedang dikirim ke zona perang,” kata saudaranya, Mohammad Imran.
Tidak semuanya tewas atau berakhir buruk, ada pula beberapa yang berhasil kabur, contohnya David Moothappan. Pada Oktober lalu, David menemukan sebuah iklan di Facebook yang menawarkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan di Rusia. Gaji yang ditawarkan sangat menggiurkan bagi David yang hanya seorang nelayan di Kerala.
Beberapa minggu kemudian, ia justru berada di medan perang di Donetsk. “Kematian dan kehancuran terjadi dimana-mana,” katanya.
Ia dan seorang pria lain dari Kerala berhasil pulang ke rumah pada awal April ini.
Beberapa keluarga yang mulai resah akibat kurangnya aksi dari pemerintah India mengatakan mereka merasa tidak punya pilihan lain selain pergi ke Ukraina yang diduduki Rusia untuk menjemput kembali keluarganya.
“Selama berbulan-bulan, keluarga-keluarga tersebut telah menunggu tindakan pemerintah untuk memulangkan warga negara India tersebut. Namun sejauh ini belum ada kemajuan yang dicapai,” kata Raja Begum kepada NBC News.
Di sisi lain, Biro Investigasi Pusat India mengatakan telah menangkap 35 orang atas kasus yang mereka kategorikan sebagai perdagangan manusia tersebut. Badan tersebut sekaligus juga telah menyita uang tunai sekitar 50 juta rupee.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan, pemerintah negara itu sedang berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan para korban selamat sesegera mungkin.
“Kami juga telah mengatakan kepada masyarakat untuk tidak menjelajah zona perang atau terjebak dalam situasi yang sulit,” kata Juru Bicara Kementerian, Randhir Jaiswal, sembari menambahkan bahwa India secara rutin berhubungan dengan pihak berwenang Rusia di New Delhi serta Moskwa dan sangat berkomitmen terhadap “kesejahteraan seluruh orang India”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.