Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 26/04/2024, 10:42 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

“Komandan saya terus bilang, tembak pakai tangan kanan, tembak pakai tangan kiri, tembak di atas, tembak jatuh,” katanya.

“Saya belum pernah menyentuh pistol. Saat itu sangat dingin, dan dengan pistol di tangan kiri saya, saya akhirnya menembak kaki saya.”

Pada awal Maret dilaporkan bahwa seorang warga India lain tewas saat berperang di garis depan. Mohammad Afsan dilaporkan telah tiba di Moskwa sejak November untuk pekerjaan yang ia kira adalah penjaga keamanan. “Ia tidak tahu bahwa ia sedang dikirim ke zona perang,” kata saudaranya, Mohammad Imran.

Tidak semuanya tewas atau berakhir buruk, ada pula beberapa yang berhasil kabur, contohnya David Moothappan. Pada Oktober lalu, David menemukan sebuah iklan di Facebook yang menawarkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan di Rusia. Gaji yang ditawarkan sangat menggiurkan bagi David yang hanya seorang nelayan di Kerala.

Beberapa minggu kemudian, ia justru berada di medan perang di Donetsk. “Kematian dan kehancuran terjadi dimana-mana,” katanya.

Ia dan seorang pria lain dari Kerala berhasil pulang ke rumah pada awal April ini.

Respon Pemerintah India

Beberapa keluarga yang mulai resah akibat kurangnya aksi dari pemerintah India mengatakan mereka merasa tidak punya pilihan lain selain pergi ke Ukraina yang diduduki Rusia untuk menjemput kembali keluarganya.

“Selama berbulan-bulan, keluarga-keluarga tersebut telah menunggu tindakan pemerintah untuk memulangkan warga negara India tersebut. Namun sejauh ini belum ada kemajuan yang dicapai,” kata Raja Begum kepada NBC News.

Di sisi lain, Biro Investigasi Pusat India mengatakan telah menangkap 35 orang atas kasus yang mereka kategorikan sebagai perdagangan manusia tersebut. Badan tersebut sekaligus juga telah menyita uang tunai sekitar 50 juta rupee.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan, pemerintah negara itu sedang berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan para korban selamat sesegera mungkin.

“Kami juga telah mengatakan kepada masyarakat untuk tidak menjelajah zona perang atau terjebak dalam situasi yang sulit,” kata Juru Bicara Kementerian, Randhir Jaiswal, sembari menambahkan bahwa India secara rutin berhubungan dengan pihak berwenang Rusia di New Delhi serta Moskwa dan sangat berkomitmen terhadap “kesejahteraan seluruh orang India”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com