Pada 14 Desember, orangtua beserta kerabat Hemil pergi ke Mumbai untuk mengantar Hemil ke bandara. Di bandara, terdapat seorang pria dan seorang perempuan yang mengaku sebagai karyawan perusahaan perekrutan yang mempekerjakan Hemil. Keduanya meyakinkan keluarga Hemil bahwa putra mereka akan aman dari pertempuran apapun.
Keluarga Hemil mengatakan, Hemil pertama kali dibawa ke kota Chennai di India selatan, lalu ke Dubai, baru ke Rusia. Seluruh prosesnya tampak menjanjikan sampai Hemil melapor bahwa dia mendapat pelatihan senjata secara paksa. Selanjutnya, Hemil dikerahkan ke garis depan dan ditugaskan menggali bunker dan mengangkut senjata berat untuk tentara Rusia.
BBC juga melakukan wawancara dengan keluarga dari korban lain yang saat itu masih berada di Rusia.
“Putra saya yang berusia 28 tahun bekerja di sebuah perusahaan pengemasan di Dubai. Dia bersama tiga temannya melihat video seorang agen yang menawarkan pekerjaan di Rusia dengan gaji yang dijanjikan sebesar 90.000 hingga 100.000 rupee, dibandingkan dengan penghasilan mereka saat ini sebesar 35.000 hingga 40.000 rupee. Mereka membayar agen tersebut sebesar 300.000 rupee melalui pinjaman. Tolong bantu bawa anak saya kembali,” kata ayah dari salah satu korban lain yang tidak disebutkan namanya itu kepada BBC Hindi melalui telepon.
Seorang korban lain dari Uttar Pradesh sempat mengirim sebuah video yang ia rekam dari lokasi aman di Moskwa. Dalam video tersebut, dia mengaku bahwa dirinya dan beberapa korban lain dibawa ke Rusia oleh sebuah jaringan saluran YouTube Baba Vlogs.
Ia mengaku mereka ditawari gaji 150 ribu rupee sebulan tanpa diberitahu bahwa pekerjaan yang dimaksud adalah menjadi tentara.
Faisal Khan, pemilik dari akun Baba Vlogs yang ikut terseret namanya akibat kasus itu mengatakan, dia tidak sadar bahwa pekerjaan yang ia promosikan itu merupakan “penipuan”. Khan sempat mengunggah sebuah video kepada 300 ribu pengikutnya terkait tawaran pekerjaan di Rusia sebagai pembantu militer.
Baca juga: AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km
Dalam videonya, Khan berkata pekerjaan itu aman dan dapat memberi keuntungan seperti mendapatkan izin tinggal permanen di Rusia. Setelah mengirim 26 orang India ke Rusia, barulah ia sadar bahwa telah “disesatkan” oleh perantara Rusia terkait sifat asli pekerjaan tersebut. Khan berkata kepada The Guardian bahwa ia “tidak menyangka mereka akan dikirim ke zona perang.”
Seorang pria dari Kashmir menelepon dari perbatasan Rusia-Ukraina berkata ia sedang terdampar di Mariupol di Ukraina bersama rekan-rekannya dari India dan sembilan orang dari Nepal dan Kuba. Ia juga menunjukkan kakinya yang terluka saat latihan.