Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Kompas.com - 23/04/2024, 12:00 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber BBC,DW

Djavad Salehi-Isfahani, profesor ekonomi di Virginia Polytechnic Institute and State University berkata kepada DW bahwa ketegangan geopolitik hanya akan memperburuk peningkatan harga konsumen di Iran. Pada bulan Februari saja, inflasi Iran telah mencapai rekor tertinggi, yaitu sekitar 40 persen.

Salehi-Isfahani menekankan, dalam beberapa pekan terakhir ini, dolar AS telah menguat sekitar 15 persen terhadap rial Iran.

“Devaluasi nilai tukar ini dengan cepat menghasilkan harga yang lebih tinggi, karena Iran mengimpor banyak jenis komoditas, dan banyak komoditas yang diproduksi di Iran juga memiliki komponen impor,” katanya sembari menambahkan bahwa negara tersebut harus “bersiap menghadapi inflasi yang lebih tinggi."

Baca juga: Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Menurut Salehi-Isfahani, standar hidup kelas menengah Iran juga menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, tampak seperti “kembali ke 20 tahun lalu.”

Selain inflasi, perekonomian Iran juga kurang stabil akibat maraknya korupsi dan minimnya transparansi. Menurut Indeks Persepsi Korupsi tahun 2023 yang dikeluarkan Transparency International, Iran memiliki skor 24 dari 100, menempatkannya pada posisi ke 149 dari total 180 negara. Penting diketahui bahwa penilaian tersebut dievaluasi dalam skala 0-100 yang mana 0 berarti sangat korupsi dan 100 sangat bersih.

IRGC yang merupakan sebuah pasukan elite paramiliter dalam angkatan bersenjata Iran, beserta sejumlah besar organisasi keagamaan, juga dilaporkan memiliki kendali atas bagian-bagian penting dalam ekonomi Iran. Mereka bertanggung jawab terutama kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menjabat sebagai kepala negara dan panglima tertinggi di Iran. Mereka tidak diwajibkan membayar pajak serta tidak diharuskan untuk memberikan laporan keuangan.

Di Iran, sejumlah besar pendapatan negara dilaporkan hilang ke dalam suatu struktur pemerintahan yang tidak jelas di Teheran.

Secara keseluruhan, perekonomian Iran masih kurang jika dibandingkan dengan Israel. Pada satu sisi, jumlah populasi Iran hampir sepuluh kali lebih besar dari Israel yang hanya berpenduduk 9 juta jiwa. Namun, GDP Iran tahun 2022 justru lebih rendah daripada Israel, yaitu sebesar 413 miliar dolar AS pada akhir tahun dibandingkan dengan GDP Israel yang mencapai 525 miliar dolar.

Jadi, apakah Iran siap berperang? Jawabannya yang paling mungkin adalah tidak.

Salehi-Isfahani berpendapat, Iran "belum siap" untuk menghadapi konflik militer yang berkepanjangan dengan Israel.

“Itulah sebabnya mereka sangat berhati-hati untuk tidak terlalu terlibat dalam perang Gaza. Daripada bermaksud menyakiti, serangan yang mereka lakukan terhadap Israel bersifat lebih simbolis,” kata Salehi-Isfahani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com