Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Kompas.com - 18/04/2024, 12:10 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

INVASI Rusia ke Ukraina bermula pada 24 Februari 2022 setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan akan memulai “operasi militer khusus” ke Ukraina. Beberapa menit setelah pengumuman itu, ledakan mulai terdengar di kota-kota besar di penjuru Ukraina dan sirine serangan udara juga terdengar di Kyiv.

Sampai saat ini, invasi tersebut masih berlanjut dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Di Pihak Ukraina tentu saja banyak korban berjatuhan. Namun di pihak Rusia, yang memulai  invasi tersebut, juga mengalami kehilangan luar biasa.

Masih belum dipastikan berapa jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina. Ukraina mengklaim, jumlah tentara Rusia yang tewas melebihi 300.000 orang. Pihak lain memperkirakan, jumlah tentara Rusia yang tewas ada di kisaran 100.000 sampai dengan 200.000 orang, belum termasuk yang luka-luka.

Baca juga: BBC Sebut 50.000 Tentara Rusia Tewas dalam Perang di Ukraina

Hasil analisis BBC dari data yang diperoleh BBC News Russian dan Mediazona menunjukkan bahwa sampai dengan 7 April 2024, angka kematian tentara Rusia di Ukraina telah mencapai lebih dari 50.000 orang. Angka kematian tentara Rusia di Ukraina mencapai puncaknya pada Januari 2023 ketika Rusia melancarkan serangan skala besar ke wilayah Donetsk.

Dari data-data yang ada, BBC memperkirakan bahwa dua dari tiga total tentara Rusia yang tewas adalah orang-orang yang sebenarnya tidak memiliki urusan apapun dengan militer sebelum invasi itu. Jika dilihat dari grafik yang disajikan tim BBC, tampak bahwa kebanyakan tentara Rusia yang tewas merupakan mereka yang tidak dapat teridentifikasi dan masyarakat sipil yang direkrut menjadi tentara.

Menurut Samuel Cranny-Evans dari Royal United Services Institute (RUSI), hal itu terjadi karena kebanyakan tentara profesional Rusia telah gugur sehingga Rusia terpaksa menggantikan mereka dengan tentara yang direkrut dari warga sipil, dari penjara, atau tentara sukarelawan.

Tentara-tentara tanpa latar belakang militer ini tentu saja tidak sehandal tentara profesional, kata  Cranny-Evans.

“Ini berarti mereka harus melakukan hal-hal yang lebih sederhana secara taktis, yang umumnya tampak seperti serangan ke depan terhadap posisi Ukraina dengan dukungan artileri,” katanya.

Taktik "Penggilan Daging"

Tingginya angka kematian tentara Rusia juga disebabkan oleh strategi militer mereka yang dikenal sebagai taktik “penggiling daging”. Istilah “penggiling daging” pada dasarnya dipakai untuk menjelaskan bagaimana Moskwa mengirimkan banyak tentara secara terus-menerus dan tanpa henti dengan maksud melemahkan pasukan Ukraina serta mengekspos lokasi mereka ke artileri Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com