Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Quds, Pasukan Elite dan Rahasia Iran untuk Operasi di Luar Negeri

Kompas.com - 04/04/2024, 10:49 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Peran Pasukan Al Quds

Peran utama Pasukan Al Quds adalah memajukan agenda kebijakan luar negeri Iran melalui operasi militer dan non-militer. Mereka terlibat dalam pengumpulan intelijen, operasi klandestin, dan dukungan logistik kepada sekutu dan kelompok pro-Iran di seluruh Timur Tengah. Strategi ini mencerminkan pendekatan Iran yang lebih luas untuk memperluas pengaruhnya melalui proksi daripada intervensi langsung.

Di lapangan, Al Quds terlibat dalam melatih dan mempersenjatai kelompok militan, mengoordinasikan strategi militer, dan bahkan berpartisipasi langsung dalam konflik. Aktivitas ini sering kali menyebabkan ketegangan dengan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), yang melihat ekspansi pengaruh Iran sebagai ancaman terhadap kepentingannya di Timur Tengah.

Struktur dan organisasi Al Quds dirancang untuk mendukung operasinya yang unik dan serbaguna di berbagai negara. Sebagai bagian dari Korps Pengawal Revolusi Islam, Al Quds berfungsi sebagai divisi elite yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri. 

Pasukan Al Quds dipimpin seorang komandan yang bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Tertinggi Iran. Ini menunjukkan betapa pentingnya pasukan itu dalam struktur kekuasaan Iran.

Di bawah komandan, terdapat beberapa departemen yang masing-masing bertanggung jawab atas wilayah geografis tertentu, seperti "Departemen Levant" yang fokus pada Suriah dan Lebanon, dan "Departemen Arab dan Afrika" untuk operasi di negara-negara Arab dan Afrika.

Selain departemen geografis, Al Quds juga memiliki unit khusus yang bertugas dalam pelatihan, intelijen, dan operasi klandestin. Ini termasuk unit pelatihan yang memberikan bimbingan dan dukungan kepada kelompok-kelompok pro-Iran di luar negeri, serta unit intelijen yang mengumpulkan informasi penting untuk merencanakan dan melaksanakan operasi.

Kerjasama antara Pasukan Al Quds dan kelompok-kelompok sekutu adalah kunci kesuksesan operasi mereka. Melalui hubungan yang telah lama terjalin, Al Quds mampu memanfaatkan jaringan lokal untuk melaksanakan strategi Iran di luar perbatasannya. Integrasi ini memungkinkan Al Quds beroperasi secara efektif di medan yang kompleks dan sering kali bermusuhan.

Kontroversi

Pasukan Al Quds telah lama menjadi subyek kontroversi dan kritik internasional, terutama dari negara-negara Barat dan sekutu-sekutunya. Peran Al Quds dalam mendukung kelompok-kelompok militan dan melakukan operasi militer di luar perbatasan Iran sering kali dianggap sebagai tindakan destabilisasi yang memperburuk konflik di Timur Tengah.

Kritik itu berfokus pada beberapa aspek utama dari aktivitas Al Quds, yang mencakup dukungan kepada kelompok-kelompok teroris, pelanggaran hak asasi manusia, dan campur tangan dalam urusan negara lain.

Salah satu aspek paling kontroversial dari operasi Al Quds adalah dukungan mereka kepada kelompok-kelompok yang dianggap teroris oleh banyak negara, termasuk Hezbollah di Lebanon dan kelompok-kelompok militan Palestina. Keterlibatan ini telah menyebabkan sanksi internasional terhadap Iran dan telah menimbulkan ketegangan dengan negara-negara seperti AS dan Israel, yang melihat kegiatan itu sebagai ancaman langsung terhadap keamanan mereka.

Al Quds telah dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, terutama dalam konteks perang Suriah. Mereka dituduh membantu pemerintah Suriah dalam operasi yang telah menyebabkan kematian dan penderitaan sipil yang luas. Tuduhan itu mencakup penggunaan kekerasan terhadap demonstran dan partisipasi dalam pengepungan kota-kota yang menyebabkan krisis kemanusiaan.

Campur tangan Pasukan Al Quds dalam urusan negara lain juga telah menimbulkan kecaman. Dalam banyak kasus, mereka dianggap memainkan peran kunci dalam mengonfigurasi ulang keseimbangan kekuatan lokal, seringkali mendukung rezim atau kelompok yang kontroversial.

Pembelaan Iran terhadap kritik itu seringkali menekankan peran Pasukan Al Quds dalam memerangi kelompok-kelompok ekstremis seperti ISIS dan melindungi populasi Syiah di seluruh kawasan. Tehran berargumen bahwa aktivitas pasukan tersebut adalah bagian dari perjuangan lebih luas melawan terorisme dan ekstremisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com