Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Kate Middleton, Istri Pangeran William, Absen di Publik

Kompas.com - 18/03/2024, 13:31 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

KETIDAKMUNCULAN istri Pangeran William, Catherine atau Putri Wales atau Kate Middleton, di depan umum sejak Desember lalu hingga Maret ini telah berkembang dari sebatas kekhawatiran terbatas pengamat kerajaan Inggris menjadi bahan lelucon internasional.

Istana Kensington, tempat tinggal Catherine dan William, telah menegaskan bahwa operasi perut Kate pada Januari lalu telah direncanakan. Pihak istana juga telah mengemukakan bahwa setelah operasi itu Kate tidak akan muncul di depan publik hingga Maret ini.

Namun, ada beberapa hal yang tidak biasa seputar ketidakmunculan atau absennya Kate, seperti foto-foto yang buram, foto yang diubah (dimanipulasi), informasi medis yang tidak jelas, penyampaian kabar terbaru yang tidak teratur dari keluarga kerajaan Inggris, telah membuat publik bertanya-tanya tentang apa yang sebetulnya telah terjadi.

Baca juga: Mengapa Foto Hari Ibu Putri Wales (Kate Middleton) Jadi Masalah?

"Hilangnya" Kate dari depan publik membuat pengguna TikTok dan X (dulu bernama Twitter) masuk ke teori konspirasi dan lelucon yang sangat intertekstual.

Para detektif amatir membuat timeline dan penyelidikan mendalam terkait pergerakan Kate beberapa bulan terakhir. Mereka menggabungkan kekhawatiran nyata dengan teori konspirasi yang berlebihan. Orang-orang biasa yang berlagak jadi ahli forensik foto menduga bahwa foto-foto terbaru Kate telah direkayasa, mereka mengemukakan teori tentang di mana dia sebenarnya berada dan siapa yang mereka pikir sedang menutupi "kebenaran".

Ada banyak lelucon juga yang muncul. Ada yang bilang, Kate mungkin sedang mengikuti program Brazilian Butt Lift (BBL), prosedur bedah plastik yang bertujuan untuk meningkatkan bentuk dan ukuran bokong. Yang lain mengatakan, mungkin rambut Kate dipotong terlalu pendek sehingga dia kini bersembunyi sampai rambutnya tumbuh panjang.

Setelah foto pada Hari Ibu sang putri dan ketiga anaknya dinyatakan telah direkayasa, dan kemudian ditarik oleh kantor-kantor berita arus utama, segala sesuatunya mulai menjadi lebih serius dan tidak terkendali.

Media Inggris yang biasanya memuji mulai bertanya tajam. Sementara acara-acara TV Amerika secara terbuka mengejek bahkan mengangkat teori yang sebelumnya hanya menjadi makanan empuk penggemar gosip.

Semua Orang Suka Misteri

Tidak sulit untuk memahami mengapa orang begitu tertarik pada absenya Kate Middleton. Karena suatu alasan, hal ini disebut “intrik istana”. Di media sosial, dan bahkan sebelum adanya internet, para pengamat kerajaan mendiskusikan siapa yang melakukan apa, siapa yang tidak melakukan apa-apa, dan rahasia siapa yang paling menarik.

“Mereka menjalani kehidupan yang tidak dapat dicapai dan tidak relevan (dengan orang biasa), namun saya telah menyadarinya sepanjang hidup saya,” kata Susan Graves. Susan (40 tahun) pindah ke Amerika Serikat (AS) hampir 20 tahun lalu dari Birmingham, Inggris. Walau telah berada di AS, dia terus mengikuti berita tentang Kerajaan Inggris di situs seperti Reddit.

Britain's Prince William, Prince of Wales (L) and Britain's Catherine, Princess of Wales arrive for a a State Banquet at Buckingham Palace in central London on November 21, 2023, for South Korea's President Yoon Suk Yeol and his wife Kim Keon Hee on their first day of a three-day state visit to the UK. South Korean President Yoon Suk Yeol and First Lady Kim Keon Hee began a three-day trip to the UK on Tuesday, with King Charles III's hosting his first state visitors since his coronation. (Photo by Yui Mok / POOL / AFP)YUI MOK Britain's Prince William, Prince of Wales (L) and Britain's Catherine, Princess of Wales arrive for a a State Banquet at Buckingham Palace in central London on November 21, 2023, for South Korea's President Yoon Suk Yeol and his wife Kim Keon Hee on their first day of a three-day state visit to the UK. South Korean President Yoon Suk Yeol and First Lady Kim Keon Hee began a three-day trip to the UK on Tuesday, with King Charles III's hosting his first state visitors since his coronation. (Photo by Yui Mok / POOL / AFP)

“Saya sudah cukup dewasa untuk mengingat kapan Putri Diana meninggal, dan semua skandal serta kesedihan yang terjadi setelahnya,” katanya kepada CNN.

"Sekarang, dengan segala sesuatu yang terjadi pada Pangeran Harry dan istrinya, dan hal-hal buruk terjadi pada Pangeran Andrew, dan Raja sedang sakit. Itu selalu menjadi sesuatu,” lanjutnya.

Carly Wainsworth, warga AS berusia 28 tahun yang juga mengikuti gosip Kerajaan Inggris di Reddit dan di tempat lain, mengatakan kepada CNN bahwa semuanya terasa seperti memecahkan sebuah misteri.

Baca juga: Kate Middleton Minta Maaf soal Foto yang Diedit

“Rasanya seperti fiksi, tetapi sebenarnya tidak,” katanya. “Itu cukup nyata, jika itu masuk akal. Kemudian Anda memasukkan hal-hal seperti gambar yang telah diolah melalui photoshop, dan Anda pasti akan tertarik dengan apa yang terjadi.”

Dia mengatakan, teman-temannya yang biasanya tidak peduli dengan keluarga kerajaan itu, kini ikut tertarik dengan drama yang terjadi pada sang putri.

“Semua orang menyukai misteri. Banyak dari orang-orang ini yang menganggap mencari petunjuk, menebak apa yang terjadi di balik layar itu menyenangkan. Itu adalah hal biasa yang dilakukan orang ketika mereka bergosip tentang orang yang mereka kenal.”

Graves maupun Wainsworth mengatakan, acara seperti “The Crown” dan kontroversi seputar anggota keluarga Kerajaan Inggris– mulai dari perlakuan media terhadap Pangeran Harry dan Meghan, Duchess of Sussex, dan dampak dari memoar Harry “Spare,” hingga topik yang lebih serius seperti tuduhan terhadap saudara laki-laki Raja Charles, yaitu Pangeran Andrew, bahkan ketertarikan terhadap kehidupan dan kematian Putri Diana, telah memengaruhi cara orang memandang monarki Inggris.

“Saya tidak tahu apakah itu karena saya orang Amerika, tapi saya berasumsi mereka selalu menyembunyikan sesuatu,” kata Wainsworth. “Bukan (keluarga kerajaan) secara spesifik, tetapi siapa saja yang memiliki posisi seperti itu.”

Semua itu kedengarannya sangat serius, tapi sebagian besar orang yang bersimpati pada Kate hanya sekedar bercanda. Media sosial X kini mendukung kelompok yang dikenal sebagai “communities,” dan kelompok yang disebut “where TF is Kate Middleton” telah memiliki anggota 4.400 orang yang siap bekerja keras.

“Kate hilang dan Twitter sedang menangani kasus itu! Bergabunglah dengan kami, manjakan guilty pleasure (sesuatu yang sangat disukai tetapi sering kali tidak berguna atau tidak etis) Anda,” demikian bunyi deskripsi komunitas tersebut. 

Tak Tahu Apa yang Harus Dipercaya

Bagi pencinta gosip, mendalami teori konspirasi kerajaan merupakan hal yang lumrah. Namun seiring dengan semakin "menghilangnya" Kate dari sorotan publik, media dan program hiburan semakin berani berspekulasi.

Pada episode terbaru The Late Show bersama Stephen Colbert, pembawa acara Stephen Colbert secara terbuka memberi perhatian pada rumor-rumor tentang kehidupan pribadi Kate dan William. Dia misalnya menyimpulkan bagaimana perasaan banyak pihak yang berkepentingan tentang kontroversi tersebut: kepedulian terhadap Kate sebagai individu, tetapi juga rasa penasaran untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci.

“Saya prihatin dengan Kate. Sekarang mari kita berbagi gosip terhangat!" kata Colbert.

The Daily Show mengolok-olok kontroversi foto Hari Ibu dengan seorang koresponden palsu di London yang membacakan daftar hal-hal yang "juga merupakan kesalahan Kate," termasuk "kolonisasi dan berbagai urusan Pangeran Andrew".

Hal yang lebih runyam adalah hilangnya kepercayaan di antara beberapa media arus utama dengan keluarga Kerajaan Inggris. Setelah Kate meminta maaf atas foto Hari Ibu yang direkayasa, direktur global salah satu kantor berita dan foto terbesar di dunia mengatakan bahwa Istana Kensington, yang merilis foto tersebut, tidak lagi dianggap sebagai “sumber tepercaya”.

“Seperti halnya apa pun, ketika Anda dikecewakan oleh seorang sumber, standarnya akan meningkat dan kita menghadapi masalah besar secara internal,” kata Kepala AFP, Phil Chetwynd, kepada BBC dalam sebuah wawancara radio.

Asosiasi Fotografer Pers Inggris mengeluarkan pernyataan yang mendesak Istana Kensington "menyediakan foto asli untuk diperiksa sehingga kami dapat menilai apa yang telah dilakukan” dan “memastikan hal itu tidak terjadi lagi.”

Media Inggris juga mulai secara terbuka mempertanyakan narasi resmi ketidakhadiran Kate. “Kegemparan seputar Kate membuktikan bahwa kerajaan HARUS lebih transparan,” demikian isi headline terbaru The Daily Mail, yang dalam liputannya tentang Kerajaan Inggris biasanya bersifat simpatik.

Tanggapan Kerajaan Belum Menenangkan Keadaan

Sepanjang kontroversi itu, informasi resmi Istana Kensington, yang merupakan kediaman dan kantor Pangeran William dan Kate di London, tidak konsisten. Para pakar kerajaan mencatat, pihak istana biasanya tidak menanggapi rumor-rumor tentang keluarga kerajaan. Namun kali ini mereka mengambil tindakan yang tidak biasa dilakukan, yakni menanggapi laporan yang belum dikonfirmasi mengenai kondisi Kate.

Pada saat yang sama, pihak istana belum menanggapi permintaan untuk memberi foto Hari Ibu dalam versi yang belum diedit, atau memberikan informasi lebih lanjut tentang keberadaan Kate.

Mark Borkowski, pakar hubungan masyarakat dan komunikasi krisis yang berbasis di London mengatakan kepada People bahwa budaya diam keluarga Kerajaan Inggris tidak membantu mereka dalam memadamkan teori konspirasi tentang absenya Kate.

“Kesulitannya sekarang adalah karena hanya ada sedikit informasi tentang apa yang terjadi pada Kate, jika mereka memproyeksikan semuanya normal dengan cara ini - dengan foto yang sekarang dianggap palsu - itu sangat merugikan dan pengambilan keputusan yang buruk sedang terjadi,” kata Borkowski.

Baca juga: Mencari Kate Middleton, Berbagai Spekulasi dan Manipulasi Foto...

Meskipun sejumlah orang telah menyerukan agar para spekulan menghargai privasi Kate dan keluarga kerajaan, dan seruan lainnya menyarankan penjelasan yang masuk akal atas ketidakmunculan Kate, faktanya adalah: Karena sejumlah alasan, orang-orang peduli terhadap keluaga kerajaan. Sebagai tokoh nasional, sudah menjadi tugas mereka untuk diperhatikan.

“Dalam sebuah monarki konstitusional di mana raja dan ratu hanya mempunyai sedikit kekuatan aktual, tetapi punya banyak soft power, visibilitas adalah segalanya,” tulis wakil editor Politico UK, Rosa Prince, untuk CNN.

“Mereka mungkin tidak bisa mengesahkan undang-undang, menegosiasikan perjanjian atau memerintahkan pasukan berperang, tetapi keluarga kerajaan Inggris bisa membuka supermarket, menghadiri pemutaran perdana film dan mengunjungi orang sakit. Tanpa itu, seperti Barbie, untuk apa mereka ada?”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com