Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Migrasi Kaum Gipsi atau Roma

Kompas.com - 12/03/2024, 14:37 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Namun niat baik di awal terhadap migran Roma itu akhirnya hilang. Orang-orang Eropa mulai membenci orang-orang Roma yang menolak untuk berintegrasi sepenuhnya ke dalam masyarakat. Orang-orang Roma disalahkan karena mengemis, kasus pencurian, penculikan, prostitusi, dan sihir.

Pada Abad Pertengahan, banyak negara Eropa memperbudak orang etnis Roma. Tahun 1445, Vlad Dracul, yang namanya kemudian menjadi dasar untuk sebutan Dracula, menangkap lebih dari 10.000 orang Roma di Bulgaria dan mengirim mereka ke Romania sebagai budak.

Tahun 1700-an, Portugal menjadi negara pertama yang mendeportasi para budak dari etnis Roma untuk bekerja di koloni di India, Brasil, dan Afrika. Prancis mengirim para pelayan Roma ke perkebunan di Karibia.

Spanyol mengirimkan orang Roma ke koloni-koloni di Amerika Utara dan Selatan. Di Amerika Utara, banyak dari mereka yang dibawa sebagai pelayan kontrak. Sebagian besar orang Roma ini adalah orang-orang lajang yang ingin mencari hidup yang lebih sejahtera dan lebih mandiri di Dunia Baru.

Jumlah terbesar orang Roma yang datang ke Amerika Serikat dan Kanada tiba di
abad ke-19. Para imigran ini melarikan diri dari kelaparan, konflik, dan penindasan politik di Rusia dan negara-negara Balkan.

Selama Perang Dunia II, orang-orang Roma menjadi korban Holocaust. Nazi mengisolasi dan memaksa mereka untuk memakai tanda pengenal segitiga hitam atau hijau. Mereka dikumpulkan di kamp konsentrasi dan dieksekusi. Sekitar 1,5 juta orang Roma tewas selama periode yang mereka sebut O Porraimos atau The Great Devouring (Pemakanan Besar) itu.

Tahun 2010, pemerintah Prancis mulai membubarkan tenda-tenda orang Roma yang tinggal di Pedesaan Prancis. Di bawah program ini, ratusan orang etnis Roma yang memegang paspor Romania dideportasi kembali ke Romania, mereka dituduh telah menjadi imigran ilegal di Prancis. Saat ini, deportasi menjadi program sukarela, namun hal itu telah menimbulkan banyak kemarahan antara pemerintah Perancis dan Romania.

Saat ini, diperkirakan terdapat 12 hingga 15 juta orang etnis Roma. Mereka tinggal di setiap benua kecuali Antartika, sebagian mempertahankan gaya hidup nomaden dan sebagian lagi berada dalam komunitas menetap. Konsentrasi terbesar orang Roma ada di Eropa Tenggara dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com