Serangan awalnya berfokus di Gaza utara, khususnya Kota Gaza dan terowongan di bawahnya, yang menurut Israel merupakan pusat operasi militer Hamas. Sebanyak 1,1 juta orang yang tinggal di Gaza utara diperintahkan Israel untuk mengungsi ke selatan demi keselamatan mereka.
Menyusul gencatan senjata sementara pada akhir November lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa pihaknya memperluas operasi darat ke Gaza selatan. Pasukan Isreal kemudian mencapai jantung kota terbesar kedua, Khan Younis. Di tempat, IDF yakin para komandan tinggi Hamas bersembunyi.
Baca juga: Ini Keuntungan Ekonomi bagi Israel di Balik Perang Gaza
IDF juga menyerbu kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah. Ratusan ribu pengungsi dari utara terpaksa pindah lebih jauh lagi ke selatan.
Israel mengatakan, pihaknya berencana menyerang kota Rafah di bagian selatan Gaza. Di Rafah sekitar 1,5 juta orang berkumpul untuk menghindari pertempuran di tempat-tempat lain.
Lebih dari 28.000 warga Palestina telah terbunuh dalam perang itu. Puluhan ribu lainnya terluka akibat serangan Israel sejak dimulainya perang. Angka itu menurut data kementerian kesehatan Hamas di Gaza. Dikatakan, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
IDF mengatakan, mereka telah membunuh sekitar 9.000 petempur Hamas, serta lebih dari 1.000 penyerang yang memasuki wilayah Israel.
Israel juga mengatakan lebih dari 230 tentaranya tewas di Gaza.
Rumah-rumah dan bangunan lain di Gaza mengalami kerusakan dan kehancuran parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.