Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hamas dan Israel Berperang di Gaza?

Kompas.com - 01/03/2024, 12:49 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC

ISRAEL  dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah berperang sekitar lima bulan di Gaza, sejak 7 Oktober 2023. Perang ini dimulai ketika orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, sebuah serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.

Militer Israel langsung membalas serangan itu, yang hingga kini telah menewaskan ribuan orang di wilayah Palestina itu.

Pada pagi hari tanggal 7 Oktober itu, gelombang orang-orang bersenjata Hamas menerobos perbatasan Israel. Mereka membunuh sekitar 1.200 orang. Hamas juga menembakkan ribuan roket.

Baca juga: Sejumlah Negara Ramai-ramai Kecam Israel karena Tembaki Warga Gaza Saat Tunggu Bantuan 

Mereka yang tewas termasuk anak-anak, orang tua, dan 364 remaja di sebuah festival musik. Hamas juga menyandera lebih dari 250 orang lainnya ke Gaza.

BBC melaporkan bahwa ada bukti tentang pemerkosaan dan kekerasan seksual selama serangan Hamas tersebut.

Mengapa Hamas Serang Israel?

Kelomok Hamas menjadi satu-satunya penguasa di Jalur Gaza setelah mengusir saingan politiknya tahun 2007. Hamas punya kelompok sayap bersenjata dan diperkirakan memiliki 30.000 anggota sebelum perang dimulai pada 7 Oktober lalu.

Kelompok Hamas, singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiyya atau Gerakan Perlawanan Islam, ingin mendirikan negara Islam di wilayah yang mencakup wilayah negar Israel. Hamas menolak keberadaan Israel dan kelompok itu berkomitmen untuk menghancurkannya.

Hamas menjustifikasi serangannya terhadap Israel sebagai respons terhadap apa yang mereka sebut kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina. Kejahatan Israel itu termasuk penggerebekan di situs tersuci ketiga umat Islam, Masjid al-Aqsa, di Yerusalem Timur yang diduduki – dan aktivitas pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

Hamas juga menginginkan ribuan tahanan Palestina di Israel dibebaskan dan diakhirinya blokade Jalur Gaza oleh Israel dan Mesir. Kedua negara itu beralasan, blokade atas Jalur Gaza adalah untuk alasan keamanan negara mereka masing-masing.

Hamas telah beberapa kali berperang dengan Israel sejak mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza. Mereka telah menembakkan ribuan roket dan melakukan serangan mematikan lainnya ke Israel.

Israel juga telah berulang kali menyerang Hamas dengan serangan udara dan mengirim pasukan darat ke Gaza tahun 2008 dan 2014.

Hamas dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris.

Iran mendukung Hamas dengan pendanaan, senjata dan pelatihan.

Mengapa Israel Berperang di Gaza

Israel langsung melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap sasaran di Gaza, sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, tujuan Israel adalah menghancurkan Hamas dan mengembalikan para sandera.

Israel melancarkan invasi darat tiga minggu kemudian. Mereka juga membombardir Gaza dari laut.

Serangan awalnya berfokus di Gaza utara, khususnya Kota Gaza dan terowongan di bawahnya, yang menurut Israel merupakan pusat operasi militer Hamas. Sebanyak 1,1 juta orang yang tinggal di Gaza utara diperintahkan Israel untuk mengungsi ke selatan demi keselamatan mereka.

Menyusul gencatan senjata sementara pada akhir November lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa pihaknya memperluas operasi darat ke Gaza selatan. Pasukan Isreal kemudian mencapai jantung kota terbesar kedua, Khan Younis. Di tempat, IDF yakin para komandan tinggi Hamas bersembunyi.

Baca juga: Ini Keuntungan Ekonomi bagi Israel di Balik Perang Gaza

IDF juga menyerbu kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah. Ratusan ribu pengungsi dari utara terpaksa pindah lebih jauh lagi ke selatan.

Israel mengatakan, pihaknya berencana menyerang kota Rafah di bagian selatan Gaza. Di Rafah sekitar 1,5 juta orang berkumpul untuk menghindari pertempuran di tempat-tempat lain.

Lebih dari 28.000 warga Palestina telah terbunuh dalam perang itu. Puluhan ribu lainnya terluka akibat serangan Israel sejak dimulainya perang. Angka itu menurut data kementerian kesehatan Hamas di Gaza. Dikatakan, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

IDF mengatakan, mereka telah membunuh sekitar 9.000 petempur Hamas, serta lebih dari 1.000 penyerang yang memasuki wilayah Israel.

Israel juga mengatakan lebih dari 230 tentaranya tewas di Gaza.

Rumah-rumah dan bangunan lain di Gaza mengalami kerusakan dan kehancuran parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com