Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Raja Pertama Inggris?

Kompas.com - 15/09/2022, 22:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

Kekalahan Mercia menjadi penanda bahwa Raja Egbert berkuasa atas Inggris bagian selatan.

Baca juga: Kenapa Indonesia Tidak Masuk Negara Persemakmuran meski Pernah Dijajah Inggris?

Setelah kalah dari Egbert, Beorhtwulf berusaha menginvasi Anglia Timur yang kemungkinan besar bertujuan untuk memulihkan kembali kekuasaannya.

Akan tetapi, Beorhtwulf wafat dalam pertempuran melawan Anglia Timur pada 826, dan kedudukannya diganti oleh Ludeca (826-827) yang melanjutkan perjuangan melawan Anglia Timur.

Namun, Ludeca juga tewas dalam pertempuran tersebut. Posisinya kemudian digantikan oleh Raja Wiglaf (827-829 dan 830-839).

Baca juga: PM Ardern: Selandia Baru Mungkin Akan Lepas dari Inggris, tapi...

Kekuasaan

Antara 825 hingga 829, Raja Egbert terus berusaha memperluas wilayah kekuasaannya atas Mercia.

Pada 829, pertempuran kembali terjadi antara Raja Egbert dari Wessex dengan Raja Mercia, Wiglaf.

Pertempuran tersebut kembali dimenangi Egbert yang berhasil mengirim Wiglaf ke pengasingan.

Dengan kemenangan ini, Egbert memiliki kendali penuh atas London Mint perusahaan tertua dan pembuat koin resmi Inggris.

Pada 830, Raja Egbert berhasil mengendalikan sumber daya dan perdagangan dari selatan Inggris sampai ke daerah utara.

Kendati demikian, masih pada tahun 830, Raja Egbert harus kehilangan kekuasaannya atas Mercia setelah Wiglaf kembali dari pengasingan dan berhasil memperoleh kembali takhtanya.

Baca juga: Profil Camilla, Permaisuri Kerajaan Inggris yang Baru dan Cinta Pertama Raja Charles III

Kematian

Raja Egbert wafat pada 839 dan dimakamkan di Winchester.

Menurut catatan yang ditemukan, Egbert meninggalkan wasiat bahwa ia hanya meninggalkan tanahnya kepada anggota laki-laki dari keluarganya saja.

Kedudukan Raja Egbert kemudian digantikan oleh putranya, Aethelwulf yang bertakhta sejak 839 hingga 856 atau 858.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com