KOMPAS.com - Meninggalnya Ratu Elizabeth II memicu banyak perhatian publik. Termasuk pertanyaan tentang apa itu Kerajaan Inggris siapa raja pertama yang memerintah Inggris.
Dilansir Britannica, raja pertama Inggris adalah
Egbert atau yang juga dieja Ecgbert, Ecgbriht, Ecgbeorht, dan Ecbert.
Dia disebut raja pertama Inggris di Kerajaan Wessex.
Sebenarnya ada perdebatan soal siapa raja pertama dalam sejarah Kerajaan Inggris.
Ada yang menyatakan raja pertama Inggris berasal dari Kerajaan Wessex, dengan Egbert sebagai pemimpinnya.
Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Offa dari Mercia adalah raja pertama Inggris karena berkuasa sejak 757 hingga 796.
Baca juga: Mengapa Bahasa Inggris Menjadi Bahasa Internasional?
Seperti pernah diulas di kanal Stori Kompas.com (2020), Raja Egbert berkuasa atas Inggris sejak 802 hingga 839. Dalam 20 tahun pertama masa pemerintahannya Egbert disebut berhasil melawan Kerajaan Mercia, penguasa Inggris selatan.
Egbert pun dikenal sebagai Raja Wessex yang paling kuat dan berpengaruh di Inggris.
Egbert lahir di Kent antara 771 atau 775. Ia adalah putra dari Raja Kent, Eahlmund (784-785).
Pada masa ayahnya di Kent, Raja Mercia, Offa berusaha untuk mengambil alih kekuasaan Eahlmund atas Kent.
Setelah Eahlmund wafat, Egbert diasingkan dari Inggris ke Eropa oleh Offa yang bekerja sama dengan Beorhtric dari Wessex pada 789.
Namun, setelah Beorhtric wafat pada 802, Egbert berhasil naik takhta dan mengganti kedudukannya.
Baca juga: 45 Singkatan Bahasa Inggris Kekinian Saat Chatting, Kamu Sudah Tahu?
Sayangnya, banyak orang Mercia, termasuk Raja Mercia, Beorhtwulf, tidak setuju Egbert naik tampuk kekuasaan.
Oleh karena itu, dengan dipimpin Raja Beorhtwulf, Mercia mulai menyerang Raja Egbert di Kerajaan Wessex.
Tetapi akhirnya, Raja Egbert berhasil mengalahkan Beorhtwulf pada tahun yang sama, yaitu 825.
Kekalahan Mercia menjadi penanda bahwa Raja Egbert berkuasa atas Inggris bagian selatan.
Baca juga: Kenapa Indonesia Tidak Masuk Negara Persemakmuran meski Pernah Dijajah Inggris?
Setelah kalah dari Egbert, Beorhtwulf berusaha menginvasi Anglia Timur yang kemungkinan besar bertujuan untuk memulihkan kembali kekuasaannya.
Akan tetapi, Beorhtwulf wafat dalam pertempuran melawan Anglia Timur pada 826, dan kedudukannya diganti oleh Ludeca (826-827) yang melanjutkan perjuangan melawan Anglia Timur.
Namun, Ludeca juga tewas dalam pertempuran tersebut. Posisinya kemudian digantikan oleh Raja Wiglaf (827-829 dan 830-839).
Baca juga: PM Ardern: Selandia Baru Mungkin Akan Lepas dari Inggris, tapi...
Antara 825 hingga 829, Raja Egbert terus berusaha memperluas wilayah kekuasaannya atas Mercia.
Pada 829, pertempuran kembali terjadi antara Raja Egbert dari Wessex dengan Raja Mercia, Wiglaf.
Pertempuran tersebut kembali dimenangi Egbert yang berhasil mengirim Wiglaf ke pengasingan.
Dengan kemenangan ini, Egbert memiliki kendali penuh atas London Mint perusahaan tertua dan pembuat koin resmi Inggris.
Pada 830, Raja Egbert berhasil mengendalikan sumber daya dan perdagangan dari selatan Inggris sampai ke daerah utara.
Kendati demikian, masih pada tahun 830, Raja Egbert harus kehilangan kekuasaannya atas Mercia setelah Wiglaf kembali dari pengasingan dan berhasil memperoleh kembali takhtanya.
Baca juga: Profil Camilla, Permaisuri Kerajaan Inggris yang Baru dan Cinta Pertama Raja Charles III
Raja Egbert wafat pada 839 dan dimakamkan di Winchester.
Menurut catatan yang ditemukan, Egbert meninggalkan wasiat bahwa ia hanya meninggalkan tanahnya kepada anggota laki-laki dari keluarganya saja.
Kedudukan Raja Egbert kemudian digantikan oleh putranya, Aethelwulf yang bertakhta sejak 839 hingga 856 atau 858.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.