Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahatma Gandhi Dilempar dari Kereta Api Afrika, lalu Cetuskan Pembangkangan Sipil Pertamanya...

Kompas.com - 07/06/2022, 13:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Sebuah peristiwa pada 7 Juni 1893 berdampak dramatis bagi rakyat India.

Mohandas K Gandhi, seorang pengacara muda India yang bekerja di Afrika Selatan, menolak untuk mematuhi aturan pemisahan rasial di kereta api Afrika Selatan yang lantas dikeluarkan secara paksa di Pietermaritzburg.

Dilansir dari History, lahir di India dan dididik di Inggris, Gandhi melakukan perjalanan ke Afrika Selatan pada awal 1893 untuk berlatih hukum di bawah kontrak satu tahun.

Baca juga: Nathuram Godse, Misteri Konspirasi Pembunuh Mahatma Gandhi

Menetap di Natal, ia menjadi sasaran rasisme dan hukum Afrika Selatan yang membatasi hak-hak pekerja India.

Gandhi kemudian mengingat satu insiden seperti itu, di mana ia dikeluarkan dari kompartemen kereta api kelas satu dan dilemparkan dari kereta api, sebagai momen kebenarannya.

Sejak saat itu, ia memutuskan untuk melawan ketidakadilan dan membela haknya sebagai seorang India dan seorang pria.

Inilah momen titik balik bagi seorang Gandhi.

Ketika kontraknya berakhir, dia secara spontan memutuskan tetap tinggal di Afrika Selatan dan meluncurkan kampanye menentang undang-undang yang akan merampas hak orang India untuk memilih.

Dia membentuk Kongres India Natal dan menarik perhatian internasional untuk penderitaan orang India di Afrika Selatan.

Baca juga: Mengapa Mahatma Gandhi Disebut sebagai Bapak Kemerdekaan India?

Pada tahun 1906, pemerintah Transvaal berusaha untuk lebih membatasi hak-hak orang India.

Namun, Gandhi mengorganisasi kampanye satyagraha, atau pembangkangan sipil massal pertamanya.

Setelah tujuh tahun protes, dia merundingkan kesepakatan kompromi dengan pemerintah Afrika Selatan.

Pada tahun 1914, Gandhi kembali ke India dan menjalani kehidupan pantang dan spiritualitas di pinggiran politik India.

Dia mendukung Inggris dalam Perang Dunia Pertama, tetapi pada tahun 1919 meluncurkan satyagraha baru sebagai protes terhadap wajib militer Inggris untuk orang India.

Ratusan ribu orang menjawab seruannya untuk memprotes, dan pada tahun 1920 dia menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan India.

Baca juga: Saat Peluru Terakhir Menembus Pemimpin Perdamaian Mahatma Gandhi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com