Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahatma Gandhi Dilempar dari Kereta Api Afrika, lalu Cetuskan Pembangkangan Sipil Pertamanya...

Kompas.com - 07/06/2022, 13:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

Selalu tanpa kekerasan, ia menegaskan, persatuan semua orang di bawah satu Tuhan dan mengajarkan etika Kristen dan Islam bersama dengan ajaran Hindunya.

Pihak berwenang Inggris memenjarakannya beberapa kali, tetapi pengikutnya begitu banyak sehingga dia selalu dibebaskan.

Setelah Perang Dunia II, ia adalah tokoh terkemuka dalam negosiasi yang mengarah pada kemerdekaan India pada tahun 1947.

Meskipun memuji pemberian kemerdekaan India sebagai “tindakan paling mulia dari bangsa Inggris”, ia tertekan oleh pemisahan agama India dan Pakistan.

Ketika kekerasan pecah antara Hindu dan Islam di India pada tahun 1947, ia terpaksa berpuasa dan mengunjungi daerah-daerah bermasalah dalam upaya untuk mengakhiri perselisihan agama di India.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 16 September 1932, Gandhi Mulai Aksi Mogok Makan

Pada tanggal 30 Januari 1948, dia berada di salah satu acara doa di New Delhi dan ditembak mati oleh Nathuram Godse, seorang ekstremis Hindu yang keberatan dengan toleransi Gandhi terhadap umat Islam.

Dikenal sebagai Mahatma atau "jiwa yang agung" selama masa hidupnya, metode pembangkangan sipil Gandhi yang persuasif memengaruhi para pemimpin gerakan hak-hak sipil di seluruh dunia, terutama Martin Luther King Jr di Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com