Lautan saat itu membekukan sebagian besar air laut dalam gletser. Ini berarti permukaan laut saat itu jauh lebih rendah dari permukaan laut saat ini.
Jembatan darat itu memungkinkan Homo Sapiens bermigrasi di atas pulau-pulau nusantara, hingga akhirnya terperangkap di pulau-pulau ini ketika permukaan air naik.
Baca juga: Studi: Wabah Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba Selama 20.000 Tahun
Australia dan New Guinea belum pernah dihuni oleh Homo Sapiens sampai kedatangan mereka sekitar 60.000 tahun yang lalu.
Untuk mencapai daerah itu, mereka bergerak dari kepulauan Indonesia untuk mencapai Australia dan New Guinea ketika Permukaan Laut rendah. Migrasi dengan perahu mulai digunakan saat permukaan laut tinggi menyebrai laur hindia.
Walaupun Australia dan New Guinea dekat, Homo Sapiens dihadapkan pada bentang alam yang sangat berbeda sehingga mereka harus beradaptasi.
Homo Sapiens memiliki dua cara untuk masuk ke Eropa Barat, yakni melalui Eropa Timur atau dengan menyeberangi Selat Gibraltar.
Karena permukaan laut rendah, jembatan darat terbentuk sehingga memungkinkan migrasi dari Afrika ke Eropa Barat dan sebaliknya. Termasuk hingga masuk ke kepulauan Inggris.
Baca juga: Mumi Anak Serigala Purba Berusia 56.000 Tahun Ditemukan Utuh di Kanada
Homo Sapien mulai mengembangkan teknologi baru ketika pindah ke iklim yang lebih dingin di Siberia dan Eropa Barat.
Inovasi sepatu salju dan pakaian termal memungkinkan mereka melintasi iklim baru yang lebih dingin. Sementara spesies lain itu tidak berani menjelajah ke wilayah membekukan itu sebelumnya.
Selama perkembangan ini teknik berburu dan senjata baru memungkinkan Homo Sapien mencari mangsa yang lebih besar, seperti mammoth.
Mammoth menjadi incaran perburuan kala itu karena manfaatnya yang berlimpah. Tidak hanya untuk bahan makanan, bulunya dapat digunakan sebagai pakaian, dan gadingnya digunakan untuk membuat alat dan kesenian.
Baca juga: Para Ilmuwan di Rusia Temukan Badak Berbulu Generasi Terakhir di Perut Anjing Purba Zaman Es
Karena Mammoth adalah mamalia yang bermigrasi, manusia sebagai pemburunya turut mengikuti. Itu lah yang mendorong gerakan migrasi manusia awal ke Amerika Utara.
Mereka melalui jembatan lintas benua yang dikenal sebagai Beringia (sekarang Selat Bering), dan memasuki benua yang sama sekali baru dari Siberia ke benua Amerika. Mereka masuk dan wilayah yang kini menjadi Alaska/Kanada pada 15.000 tahun yang lalu.
Sekitar 14.000 SM, permukaan laut akan naik memisahkan manusia yang bermigrasi ke "Dunia Baru" dari benua Asia.
Selanjutnya migrasi pada sekitar 13.000-12.000 SM bergerak hingga ke Amerika selatan. Hanya membutuhkan waktu seribu tahun bagi manusia untuk melintasi seluruh benua Amerika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.