Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kasus Pelecehan Seksual Pangeran Andrew yang Membuatnya Kehilangan Gelar Kerajaan

Kompas.com - 02/02/2022, 21:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Tetapi Pangeran Andrew mengatakan dia tidak bisa menjelaskan foto dirinya dengan lengannya di sekitar Virginia Giuffre, yang saat itu dikenal sebagai Roberts, dengan Maxwell di latar belakang.

Baca juga: Pangeran Andrew Hapus Media Sosialnya Setelah Gelarnya Dicopot karena Kasus Pelecehan Seksual

Sementara itu, pengacara Pangeran Andrew mengatakan bahwa Giuffre setuju di pengadilan pada 2009 untuk tidak menuntut orang lain yang terkait dengan Epstein, ketika dia menyelesaikan klaim ganti rugi terhadap miliarder pelaku kejahatan seksual itu.

Pengacaranya berpendapat Giuffre telah setuju untuk tidak mengajukan kasus di masa depan terhadap "terdakwa potensial" lainnya. Hal itu menurut mereka akan mencakup Pangeran Andrew, meskipun namanya tidak disebutkan dalam dokumen tersebut.

Kata-kata dari kesepakatan itu telah dirahasiakan, tetapi pengacara Giuffre setuju bahwa itu dapat dirilis ke tim hukum Pangeran Andrew, menyebutnya "tidak relevan dengan kasus ini" dan sekarang telah dirilis ke publik.

Proses hukum yang dihadapi Pangeran Andrew

Giuffre mengajukan kasus perdata di New York pada Agustus 2021 di bawah Undang-Undang Korban Anak negara bagian, yang memungkinkan penyintas pelecehan seksual masa kanak-kanak untuk mengejar kasus meski kejadiannya sudah sangat lama.

Kasus tersebut menuduh Pangeran Andrew melakukan penyerangan seksual dan menyerang Giuffre ketika dia berusia 17 tahun.

Baca juga: Tak Hanya Pangeran Andrew, Ini Bangsawan Inggris yang Telah Dilucuti Gelarnya

Sekarang berusia 38 tahun, Giuffre mengatakan tiga kasus dugaan pelecehan terus menyebabkan "tekanan dan bahaya emosional dan psikologis yang signifikan".

Selama sidang virtual pada 4 Januari, pengacara Sang Duke meminta hakim untuk membatalkan kasus tersebut. Hakim Lewis A Kaplan mengatakan dia akan memberikan keputusannya "segera".

Pangeran Andrew tidak menghadapi tindakan hukum apa pun di Inggris. Polisi Metropolitan Inggris telah meninjau dokumen yang dirilis pada Agustus 2021 sebagai bagian dari tindakan sipil di AS. 

Hubungan Pangeran Andrew dengan Jeffrey Epstein

Pangeran Andrew mengatakan dia pertama kali bertemu Epstein, seorang hedge fund manager miliarder, pada 1999 melalui pacar Epstein saat itu, Ghislaine Maxwell.

Pada 2000, Sang Duke mengatakan dia mengundang Maxwell, yang adalah sosialita Inggris dan putri taipan media Robert Maxwell, ke Kastil Windsor. Epstein hadir sebagai “pasangannya” saat iyu.

Baca juga: Pangeran Andrew Menangis Usai Ratu Elizabeth II Copot Gelar Militernya karena Skandal Pelecehan

Pasangan itu juga mengunjungi perkebunan Ratu Sandringham di Norfolk untuk pemotretan akhir pekan pada pengujung tahun itu juga.

Pangeran Andrew mengatakan kepada BBC bahwa dia telah melakukan perjalanan dengan pesawat pribadi Epstein, mengunjungi pulau pribadinya, dan tinggal di rumahnya di Palm Beach dan New York.

Bangsawan Inggris itu bahkan tetap mengunjungi Epstein di New York, setelah miliarder itu dipenjara atas skandal prostitusinya. Pangeran Andrew mengeklaim kunjungan itu dilakukan untuk memutuskan persahabatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com