Hanya dua puluh menit setelah pintu dan jendela depan Gedung Capitol dibobo, para perusuh mendatangi pintu kantor Ketua DPR asal Demokrat dan mendobraknya setelah mengetahui pintu terkunci.
Di tengah situasi yang memanas, Donald Trump kembali menggunakan media sosialnya dan mendesak orang-orang untuk "mendukung polisi Capitol dan penegak hukum". Dia pun mengatakan bahwa "mereka (anggota parlemen) benar-benar berada di pihak negara kita. Tetap damai!"
Tapi selang beberapa menit setelah kicauan itu, korban tewas lainnya di temukan. Pengunjuk rasa, Ashli Babbitt, ditembak mati ketika mencoba masuk ke House Chamber Gedung Capitol.
Peristiwa yang menjadi populer karena fotonya yang menyebar luas terjadi pada 14.50 EST, Demonstran Richard Barnett saat itu terekam dalam video pengawasan memasuki ruang konferensi Pelosi. Dia difoto duduk di kursi dengan kaki di atas meja milik salah satu staf Pelosi.
Baca juga: Laporan Setebal 128 Halaman Ungkap Fakta Terbaru Kerusuhan di Gedung Capitol
Kepala Angkatan Darat AS Ryan McCarthy dilaporkan menyetujui pengaktifan 1.100 pasukan Garda Nasional untuk mendukung polisi DC pada 15.00 EST.
Sementara itu, Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy memberi tahu WUSA bahwa dia menelepon presiden untuk mendesaknya agar "menenangkan massa."
Melalui unggahan di Twitter, Trump kemudian meminta orang-orang di Capitol "tetap damai" dan tidak terlibat dalam kekerasan. "Ingat, kami adalah partai hukum dan ketertiban–hormati hukum dan pria dan wanita hebat kami di Parlemen. Terima kasih!"
Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer juga menelepon Pentagon untuk meminta bantuan, dan diberi tahu bahwa permintaan Garda Nasional telah disetujui.
Pada 16.05 EST, Joe Biden yang saat itu belum resmi menjadi Presiden AS mengadakan konferensi pers dan menyerukan Trump untuk menuntut "pengepungan" Gedung Capitol berakhir.
Pence di sisi lain, memanggil penjabat Menteri Pertahanan AS Christopher Miller dan meminta tenggat waktu untuk mengamankan gedung.
Trump akhirnya mengunggah video di media sosial yang memberi tahu para perusuh bahwa dia tahu rasa sakit dan luka mereka, dan menyuruh mereka pulang.
Tak lama berselang, pengunjuk rasa Rosanne Boyland pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Dia kemudian dinyatakan meninggal karena overdosis amfetamin.
Baca juga: Buntut Kerusuhan di Gedung Capitol, Facebook Tangguhkan Akun Trump 2 Tahun
Baru pada pukul 17.20 EST, Pasukan Garda Nasional AS mulai berdatangan di Gedung Capitol, tiga jam setelah penerobosan.
Pada 18.01 EST Trump mengunggah kicauan yang menjadi pesan terakhirnya di Twitter.
"Ini adalah hal-hal dan peristiwa yang terjadi ketika kemenangan pemilu yang suci dan telak dilucuti begitu saja dengan kejam dari para patriot hebat, yang telah diperlakukan dengan buruk dan tidak adil begitu lama. Pulanglah dengan cinta dan damai. Ingat hari ini selamanya!" tulisnya sebelum pesannya dihapus.