Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Hidup Benito Mussolini, Diktator Italia Era Perang Dunia II

Kompas.com - 18/11/2021, 06:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

Setelah menjemput keduanya, mereka bergerak menuju ke desa Giulino de Mezzegra. Mobil mereka kemudian berhenti di pintu masuk Villa Belmonte di sebuah jalan sempit bernama Via XXIV Maggio.

Audisio kemudian memerintahkan Mussolini dan Pettaci berdiri di depan dinding pagar Villa Belmonte dan menembak mereka dengan menggunakan sebuah senapan mesin.

Eksekusi tersebut dilakukan pada pukul 16.10 petang waktu setempat.

Malam harinya, jenazah Mussolini, Petacci, dan sejumlah pemimpin fasis dinaikan ke atas sebuah truk dan dibawa ke kota Milan.

Truk itu tiba di Milan pada 29 April dini hari dan jenazah Mussolini dan kawan-kawannya diturunkan di Piazalle Loreto, sebuah lapangan di dekat stasiun kereta api utama Milan.

Jenazah para petinggi fasis itu dibiarkan begitu saja hingga sekitar pukul 09.00 saat warga mulai melemparinya dengan sayuran busuk, ditembaki, ditendangi, dan dikencingi.

Baca juga: Rachele, Cucu Benito Mussolini, Calon Kuat Terpilih Lagi di Dewan Kota Roma

Akibatnya, wajah Mussolini hancur akibat ditendangi beramai-ramai. Setelah itu, jasad Mussolini, Petacci, dan lainnya digantung terbalik dengan menggunakan kait daging di lapangan itu.

Sekitar pukul 14.00, otorita militer AS tiba di Milan dan memerintahkan jenazah Mussolini diturunkan untuk diotopsi.

Pada 30 April otopsi digelar di Institut Kedokteran Milan. Salah satu hasil otopsi menyebutkan Mussolini ditembak sembilan kali.

Empat puluru bersarang dekat jantung yang menyebabkan kematiannya. Akhir tragis dan miris dari seorang fasis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com