Imperialis Inggris berpikir perlu untuk menetap di Dunia Baru untuk membatasi ekspansi Spanyol.
Setelah terbukti bahwa Amerika adalah tempat yang cocok untuk pemukiman, beberapa orang Inggris kemudian melakukan perjalanan ke koloni-koloni tertentu yang berjanji untuk membebaskan mereka dari penganiayaan agama.
Ada juga orang Inggris, terutama yang berasal dari kelas bawah dan menengah, yang berharap Dunia Baru akan memberi mereka peningkatan peluang ekonomi dalam bentuk tanah gratis atau murah.
Perkembangan koloni merupakan hal buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan tempat tinggal dan meninggal saat terjadi konflik.
Setelah koloni di Virginia didirikan, kemudian koloni-koloni di Amerika berkembang besar. Pada 1733 terdapat 13 koloni di Amerika.
Mereka memiliki kekuasaan dan sumber daya alam yang ada di Amerika.
Baca juga: KISAH MISTERI: Periode Gelap Pembantaian Rasial Tulsa di Amerika Serikat
Revolusi Amerika juga disebut Perang Kemerdekaan Amerika Serikat atau Perang Revolusi Amerika (1775–1783).
Melansir History, Revolusi Amerika muncul dari meningkatnya ketegangan antara penduduk Thirteen Colonies Inggris Raya di Amerika Utara dan pemerintah kolonial, yang mewakili pemerintahan Inggris.
Selama lebih dari satu dekade, sebelum pecahnya Revolusi Amerika pada 1775, ketegangan telah terbangun antara kolonis dan otoritas Inggris.
Selama perang Perancis dan India atau disebut juga Perang Tujuh Tahun (1756-1763) membawa wilayah baru di bawah kekuasaan pemerintah Inggris.
Namun perang itu memiliki harga mahal, mengakibatkan munculnya kebijakan pajak baru yang tidak populer dari pemerintahan Inggris.
Pemerintah Inggris berusaha meningkatkan pendapatan dengan mengenakan pajak pada koloni, khususnya melalui Stamp Act tahun 1765, Townshend Acts tahun 1767, dan Tea Act tahun 1773.
Hal itu mendapat protes panas oleh banyak kolonis, yang membenci kurangnya perwakilan mereka di Parlemen dan menuntut hak yang sama dengan warga Inggris lainnya.
Sebagai tanggapan, sekelompok delegasi kolonial, di antaranya George Washington dari Virginia, John dan Samuel Adams dari Massachusetts, Patrick Henry dari Virginia, dan John Jay dari New York, bertemu di Philadelphia pada September 1774 untuk menyuarakan keluhan mereka ke pemerintah Inggris.
Sekelompok delegasi kolonial itu membentuk Kongres Kontinental I yang mencela perpajakan tanpa perwakilan, serta pemeliharaan tentara Inggris di koloni-koloni tanpa persetujuan mereka. Kelompok ini belum sampai menuntut kemerdekaan dari Inggris.