Dirancang oleh Nazi Jerman, Maschinengewehr 42 atau MG 42 adalah senapan mesin serba guna yang ampuh digunakan selama Perang Dunia II.
MG 42 adalah versi ramping dari pendahulunya, MG 34. Fitur yang paling menonjol dari senjata ini adalah jumlah tembakan yang sangat tinggi sekitar 1.200 hingga 1.500 peluru per menit.
Jumlah tembakan tersebut dua kali lebih cepat dari senapan mesin Vickers dan Browning. MG 42 memiliki jangkauan 1.000 meter dan kapasitas 50 peluru.
Senjata ini digunakan secara luas oleh Wehrmacht dan Waffen-SS selama paruh kedua Perang Dunia II. MG 42 juga digunakan di seluruh medan perang Eropa.
Senjata itu banyak digandrungi oleh penggunanya dan disegani oleh pasukan Sekutu yang menghadapinya. Pada akhir perang, sekitar 408.323 MG 42 telah diproduksi.
Baca juga: 1 September dalam Sejarah: Invasi Jerman ke Polandia Picu Perang Dunia II pada 1939
Peluncur roket milik Uni Soviet, Katyusha, dikenal sebagai salah satu senjata paling mematikan selama Perang Dunia II.
Banyak laporan yang menyebutkan, saat roket-roket diluncurkan, prajurit Nazi Jerman sangat takut dengan hantaman Katyusha karena menyebarkan serpihan logam ke berbagai arah.
Suara yang dihasilkan begitu nyaring dan membuat prajurit musuh semakin menciut. Apalagi, senjata ini mobile dan mampu diarahkan untuk menghantam mana saja wilayah yang diincar.
Baca juga: Spesifikasi Panther, Tank Nazi Jerman dalam Perang Dunia II
Sebenarnya, senjata ini memiliki nama resmi BM-13. BM berarti mesin tempur dan 13 merujuk pada kaliber rudal yang digunakan.
Ada beberapa teori mengapa BM-13 ini dijuluki Katyusha. Salah satu teori mengatakan, suara yang dihasilkan ketika meluncurkan roket sama dengan nada lagu tersebut.
Roket-roket yang dibawa Katyusha memiliki hulu ledak tinggi yakni 5 kilogram. Roket-roket tersebut memiliki jangkauan 8,5 kilometer dan radius fragmentasi eksplosif saat menghantam lebih dari 10 meter.
Katyusha sebenarnya kurang akurat dibandingkan meriam artileri. Namun, senjata ini sangat ampuh dalam melancarkan pengeboman dalam area yang luas dengan jumlah yang masif.
Lebih dari 10.000 peluncur Katyusha diproduksi pada akhir perang bersama dengan 12 juta roket.
Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Bagaimana Akhirnya dan Siapa Pemenangnya?