Salin Artikel

5 Senjata Paling Mematikan dalam Perang Dunia II

KOMPAS.com – Perang Dunia II merupakan salah satu perang yang paling menakutkan dalam sejarah umat manusia dengan jumlah korban meninggal lebih dari 60 juta jiwa.

Lebih dari 100 juta orang dari lebih dari 30 negara yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam Perang Dunia II.

Selama Perang Dunia II, negara-negara yang terlibat perang tak hanya fokus pada pertempuran, tapi juga memacu pengembangan inovasi, teknologi, komunikasi, dan obat.

Ratusan senjata-senjata mematikan diproduksi oleh Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Jepang, Uni Soviet, dan negara-negara lain.

Melansir Ancient History, berikut lima senjata paling mematikan dalam Perang Dunia II.

Tank T-34 adalah medium tank buatan Uni Soviet yang memiliki peran penting selama Perang Dunia II.

Tank ini memiliki pengaruh yang mendalam dan cukup lama dalam bidang desain tank. T-34 juga menjadi salah satu tank yang paling efektif, efisien, dan berpengaruh.

T-34 juga merupakan salah satu mesin perang terpenting dalam sejarah Uni Soviet. Tank ini tak hanya memiliki daya tembakan luar biasa tapi juga bisa menghancurkan lapisan baja tank Tiger milik Jerman.

Di lapangan, T-34 terbukti memiliki kombinasi daya tembak, mobilitas, perlindungan, dan ketangguhan yang sangat ampuh dalam Perang Dunia II.

Berbekal meriam kaliber 76,2 mm, T-34 memiliki daya tembak yang ampuh. Tank ini juga memiliki mobilitas dan lapisan baja tebal yang melindungi awaknya dari bahaya.

Selain itu, sulit bagi senjata anti-tank kontemporer untuk menembus armor-nya.

Soviet memproduksi sekitar 80.000 unit T-34 selama perang berlangsung meskipun kehilangan ribuan dalam pertempuran melawan Jerman mulai 1935 hingga 1946.

Dengan jumlah tersebut, T-34 adalah tank yang paling banyak diproduksi selama Perang Dunia II.

Dirancang oleh Nazi Jerman, Maschinengewehr 42 atau MG 42 adalah senapan mesin serba guna yang ampuh digunakan selama Perang Dunia II.

MG 42 adalah versi ramping dari pendahulunya, MG 34. Fitur yang paling menonjol dari senjata ini adalah jumlah tembakan yang sangat tinggi sekitar 1.200 hingga 1.500 peluru per menit.

Jumlah tembakan tersebut dua kali lebih cepat dari senapan mesin Vickers dan Browning. MG 42 memiliki jangkauan 1.000 meter dan kapasitas 50 peluru.

Senjata ini digunakan secara luas oleh Wehrmacht dan Waffen-SS selama paruh kedua Perang Dunia II. MG 42 juga digunakan di seluruh medan perang Eropa.

Senjata itu banyak digandrungi oleh penggunanya dan disegani oleh pasukan Sekutu yang menghadapinya. Pada akhir perang, sekitar 408.323 MG 42 telah diproduksi.

Peluncur roket milik Uni Soviet, Katyusha, dikenal sebagai salah satu senjata paling mematikan selama Perang Dunia II.

Banyak laporan yang menyebutkan, saat roket-roket diluncurkan, prajurit Nazi Jerman sangat takut dengan hantaman Katyusha karena menyebarkan serpihan logam ke berbagai arah.

Suara yang dihasilkan begitu nyaring dan membuat prajurit musuh semakin menciut. Apalagi, senjata ini mobile dan mampu diarahkan untuk menghantam mana saja wilayah yang diincar.

Sebenarnya, senjata ini memiliki nama resmi BM-13. BM berarti mesin tempur dan 13 merujuk pada kaliber rudal yang digunakan.

Ada beberapa teori mengapa BM-13 ini dijuluki Katyusha. Salah satu teori mengatakan, suara yang dihasilkan ketika meluncurkan roket sama dengan nada lagu tersebut.

Roket-roket yang dibawa Katyusha memiliki hulu ledak tinggi yakni 5 kilogram. Roket-roket tersebut memiliki jangkauan 8,5 kilometer dan radius fragmentasi eksplosif saat menghantam lebih dari 10 meter.

Katyusha sebenarnya kurang akurat dibandingkan meriam artileri. Namun, senjata ini sangat ampuh dalam melancarkan pengeboman dalam area yang luas dengan jumlah yang masif.

Lebih dari 10.000 peluncur Katyusha diproduksi pada akhir perang bersama dengan 12 juta roket.

Hawker Hurricane adalah pesawat tempur kursi tunggal yang dibangun oleh Hawker Aircraft untuk Angkatan Udara Inggris (RAF).

Ini adalah salah satu pesawat tempur terampuh dalam Perang Dunia II. Hawker Hurricane bisa terbang dengan kecepatan maksimum 340 mil per jam dan memiliki jangkauan 468 mil.

Persenjataan yang diadopsi Hawker Hurricane termasuk delapan senapan mesin kaliber 0,303.

Lebih dari 14.583 unit Hawker Hurricane dibangun termasuk versi selanjutnya bernama Sea Hurricane.

Hawker Hurricane mendapatkan reputasinya dalam Pertempuran Inggris pada 1940 ketika RAF membela Inggris melawan Angkatan Udara Jerman.

Hawker Hurricane menyumbang lebih dari 60 persen kemenangan udara RAF selama Pertempuran Inggris dan menyetop langkah maju Nazi Jerman di Eropa.

Selain itu, Hawker Hurricane digunakan secara luas di berbagai daerah dalam pertempuran besar selama Perang Dunia II.

Bom atom mungkin adalah senjata yang paling diingat dalam Perang Dunia II di mana efeknya terus ada selama beberapa dekade pasca-berakhirnya Perang Dunia II.

Pada 6 Agustus 1945, AS mengirim bom atom yang dinamai Little Boy dan dijatuhkan di atas kota Hiroshima.

Bom tersebut meledak dengan daya ledak sekitar 15 kiloton TNT dan memiliki efek destruktif yang sangat parah.

Bom atom tersebut menewaskan sedikitnya 140.000 orang seketika. Sementara puluhan ribu lainnya tewas akibat luka-luka dan radiasi.

Tiga hari kemudian, bom atom kedua yang dijuluki Fat Man dijatuhkan di atas Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Bom ini meledak dengan daya ledak sekitar 21 kiloton TNT.

Bom atom Fat Man meluluhlantakkan Nagasaki membuat sedikitnya 246.000 orang tewas.

Kedua bom atom tersebut menjadikan AS sebagai negara pertama dan satu-satunya yang menggunakan bom atom terhadap negara lain.

Lima hari setelah ledakan kedua, Jepang menyerah, dan Perang Dunia II secara remi berakhir.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/24/120851970/5-senjata-paling-mematikan-dalam-perang-dunia-ii

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke