Berdasarkan 11 buku harian tersebut polisi menarik dugaan bahwa kematian 11 anggota keluarga itu karena ritual yang salah, yang mengarah pada bunuh diri massal.
Mengutip The Hindu, polisi mengatakan buku harian itu didekte oleh Lalit yang percaya bahwa roh ayahnya, Bhopal Singh yang meninggal pada 2007, berkomunikasi dengannya dan memerintahkannya untuk melakukan "badh tapasya" (pemujaan pohon beringin) demi kemajuan keluarga.
Tulisan tangan dalam 11 buku harian itu menunjukkan bahwa setidaknya ada 3 orang yang berbeda, di antaranya Lalit dan Priyanka.
Catatan pertama buku harian Lalit ditulis pada 8 Juli 2007 dan berkahir paada 30 Juni 2018.
Catatan buku harian terakhir menjelaskan ritual, aturan yanag harus diikuti dan diharapakan oleh 11 anggota keluarga.
Ritual itu adalah "upacara syukur" untuk suami Narayan, Bhopal Singh yang meninggal pada 2007.
Baca juga: Kisah Souad Mohammed, Wanita Muslim dengan Niqab di Tempat Paling Islamafobia di Inggris
Pada 2004, sebuah insiden besar terjadi menimpa Lalit dan merubah hidupnya, ia kehilangan suaranya.
Pada Februari 2007, Bhopal Singh meninggal karena penyakit pernapasan. Membuat semua anggota keluarga tepukul, terutama Lalit.
Setelah kematiannya, selama 10 hari pendeta dipanggil untuk melakukan ritual "paath Garuda Purana" (doa).
Di suatu hari dari 10 hari itu, di tengah ritual doa tiba-tiba suara Lalit kembali, dan semua berkata "Daddy aa gaye" (Daddy telah kembali).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.