Pada tanggal itu, dituliskan bahwa "roh" Bhopal Singh meminta untuk menyimpan foto hitam putihnya.
"Mann mein dhyan yahi rakho ki Daddy meri purani aadatein chhut jaye" (berdoa agar kamu menyingkirkan kebiasaan lama).
Dituliskan dengan nada yang tegas hampir memarahi untuk semua anggota keluarga mengikuti instruksi. Mereka didekte untuk melakukan rutinitas sehari-hari, sebagai cara untuk memperbaiki keuangan keluarga.
Baca juga: 10 Kisah Legenda dan Penjelasan Geologinya
Catatan buku harian itu memiliki pengaruh besar pada cara semua anggota keluarga menjalani kehidupan mereka selanjutnya.
Dhruv alias Dushyant (15 tahun) dan Shivam (15 tahun) adalah dua remaja laki-laki yang cerdas dan selalu mendapatkan nilai bagus dalam ujian.
Keduanya sangat menyukai sepeda motor dan mobil, yang tidak dimiliki keluarga mereka.
Menurut teman mereka, Jatin, kedunya biasa belajar setidaknya 2 jam sebelum pergi main di malam hari.
"Kami dulu bermain kriket dan bersepeda hampir setiap hari. Tetapi, entah kenapa mereka tidak datang bermain di minggi terakhir Juni (2018)," kata Jatin (15 tahun).
Jatin mengatakan baik Dhruv dan Sivan sangat "takut akan Tuhan" di bandingkan teman-teman seusia mereka.
"Pada hari Minggu mereka biasa menyembah matahari dengan mempersembahkan air. Anak laki-laki seusia kamai biasanya tidak melakukan itu," kata Jatin.
Sementara teman yang lain berkata, kedua remaja itu tidak memiliki akses ke laptop dan ponsel. Keduanya hanya bisa menggunakan komputer di rumah dengan pengawasan orang yang lebih tua.
Para tetangga juga bercerita kepada polisi bahwa Dhruv sering mengatakan kepada anak-anak di daerah Burari bahwa "paman (Lalit) sering dirasuki roh kakek".
Tunangan Priyanka mengatakan bahwa dia adalah wanita normal dan tidak pernah menyinggung tentang praktik "gaib".
Sebelumnya, dia juga tidak menunjukkan perilaku ingin bunuh diri.
Temuan-temuan membuat polisi percaya bahwa kematian 11 anggota keluarga itu menderita "psikosis bersama", lebih dari sekedar pengalaman gaib.
Psikosis bersama artinya bahwa keyakinan delusi ditransmisikan dari satu orang ke orang lain.
Dalam kasus ini, Lalit Bhatia (45 tahun) adalah orang yang mengalami delusi berbicara dengan ayahnya yang telah meninggal. Keyakinannya kemudian didukung oleh anggota keluarga lainnya yang ikut percaya.
Baca juga: Kisah Unik Love Me Do, Single Pertama Beatles yang Rilis 59 Tahun Lalu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.