Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kematian 11 Anggota Keluarga Burari India: Buah Ritual Pemujaan

Kompas.com - 11/10/2021, 13:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ketika toko kelontong Bhavnesh tidak buka seperti biasanya, para tetangga mencoba masuk ke dalam rumah, dan justru menemukan mayat 11 anggota keluarga itu.

Segera polisi dihubungi ke TKP. Dalam penyelidikan TKP, polisi menemukan 11 buku harian yang ditulis tangan yang merinci situasi keluarga itu hingga menemui ajal.

Berdasarkan 11 buku harian tersebut polisi menarik dugaan bahwa kematian 11 anggota keluarga itu karena ritual yang salah, yang mengarah pada bunuh diri massal.

Mengutip The Hindu, polisi mengatakan buku harian itu didekte oleh Lalit yang percaya bahwa roh ayahnya, Bhopal Singh yang meninggal pada 2007, berkomunikasi dengannya dan memerintahkannya untuk melakukan "badh tapasya" (pemujaan pohon beringin) demi kemajuan keluarga.

Tulisan tangan dalam 11 buku harian itu menunjukkan bahwa setidaknya ada 3 orang yang berbeda, di antaranya Lalit dan Priyanka.

Catatan pertama buku harian Lalit ditulis pada 8 Juli 2007 dan berkahir paada 30 Juni 2018.

Catatan buku harian terakhir menjelaskan ritual, aturan yanag harus diikuti dan diharapakan oleh 11 anggota keluarga.

Ritual itu adalah "upacara syukur" untuk suami Narayan, Bhopal Singh yang meninggal pada 2007.

Baca juga: Kisah Souad Mohammed, Wanita Muslim dengan Niqab di Tempat Paling Islamafobia di Inggris

Apa penyabab di balik kisah kematian 11 anggota keluarga?

Pada 2004, sebuah insiden besar terjadi menimpa Lalit dan merubah hidupnya, ia kehilangan suaranya.

Pada Februari 2007, Bhopal Singh meninggal karena penyakit pernapasan. Membuat semua anggota keluarga tepukul, terutama Lalit.

Setelah kematiannya, selama 10 hari pendeta dipanggil untuk melakukan ritual "paath Garuda Purana" (doa).

Di suatu hari dari 10 hari itu, di tengah ritual doa tiba-tiba suara Lalit kembali, dan semua berkata "Daddy aa gaye" (Daddy telah kembali).

Lalit bercerita kepada salah satu pelanggannya, Naresh Yadav, pada 2008, bahwa ia mendapatkan kembali suaranya setelah ayahnya datang dalllam mimpinya dan memintanya melakukan ritual "puja".

Rita Sharma (62 tahun) tetangga dekat keluarga Lalit, mengatakan bahwa semenjak kematian Bhopal Singh, keluarga Chundawat itu melakukan ritual kirtan.

Sharma biasa diundang oleh anak-anak Lalit dan Bhavnesh untuk ikut serta dalam ritual kirtan.

"Setiap malam sekitar jam 9 malam, mereka akan duduk bersama dan berdoa selama 15-30 menit. Anak-anak biasa bilang 'Daddy ke aane ka time ho gaya' (saatnya kakek datang)," kata Sharma, seperti yang dilansir dari The Hindu.

Selama ritual kirtan, Lalit biasa duduk di depan. Selama bertahun-tahun ia telah menggantikan peran Bhopal Singh dalam keluarga.

Pada 7 September 2007, nama Bhopal Singh pertama kali disebutkan dalam buku harian Lalit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com