Pada bidang sosial, pertumbuhan kota, perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola otoritas baru, turut jadi faktor yang mempengaruhi revolusi industri.
Pada budaya, ada transformasi budaya baru. Para pekerja memperoleh keterampilan baru dan khas, dan hubungan mereka dengan pekerjaan mulai bergeser.
Baca juga: Apa itu Revolusi Industri 4.0?
Pada periode 1760-1830, revolusi industri yang berlangsung hanya terbatas di Inggris.
Bahkan Inggris sempat melarang ekspor mesin, pekerja terampil, dan teknik manufaktor ke luar negeri.
Namun, monopoli yang dilakukan Inggris pada revolusi industri tidak bertahan lama. Beberapa orang Inggris melihat peluang itu sangat menguntungkan di luar negeri.
Dua orang Inggris, William dan John Cockerill, membawa revolusi industri ke Belgia dengan mengembangkan toko mesin pada 1807.
Belgia menjadi negara pertama di benua Eropa yang ditransformasikan secara ekonomi.
Baca juga: Aksara dan Bahasa Nusantara Harus Bertahan di Era Revolusi Industri 4.0
Pada 1848, Perancis telah menjadi kekuatan industri. Meski berkembang, namun tetap saja berada di belakang Inggris. Ini juga dialami negara-negara Eropa lainnya.
Ini jarena kondisi di sana masih dipengaruhi kondisi politik, seperti Perancis yang masih sibuk denfan revolusinya.
Pada 1870, produksi di Jerman mulai tumbuh begitu pesat.
Akhirnya di pergantian abad, Jerman mampu mengungguli Inggris dan menjadi pemimpin dunia dalam industri kimia.
Munculnya kekuatan industri di Amerika Serikat pada abad ke-19 dan ke-20, akhirnya juga jauh melampaui Eropa.
Baca juga: Kiat bagi Pebisnis Bisa Survive di Era Revolusi Industri 4.0
Di Asia, negara Jepang juga bergabung dengan revolusi industri dengan keberhasilan yang mencolok.
Pertengahan abad ke-20, penyebaran revolusi industri terjadi ke daerah-daerah yang belum terindustrialisasi seperti Cina dan India.
Perkembangan industri di dunia terus berlanjut hingga sekarang ini.
Bahkan, revolusi industri muncul dengan berbagai tahap atau perkembangannya, mulai dari revolusi industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga 4.0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.