Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi

Kompas.com - 08/10/2021, 14:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Profil Mohammed bin Salman (36), atau orang-orang Barat menyingkat namanya menjadi MBS, lahir pada 31 Agustus 1985.

Dia adalah putra mahkota kerajaan Arab Saudi sejak 2017. Sebelum ditunjuk sebagai putra mahkota, dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi sejak 2015 hingga sekarang.

Mohammed bin Salman adalah putra Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan istri ketiganya Fahdah binti Falah bin Sultan.

Baca juga: Profil Luis Arce, Presiden Bolivia

Sejak berusia muda, Mohammed bin Salman tertarik pada pemerintahan dan mengikuti jejak ayahnya sebagaimana dilansir Britannica.

Dia menyelesaikan studi di Universitas King Saud di Riyadh, Arab Saudi, pada 2007 dengan gelar sarjana hukum.

Untuk mempromosikan kewirausahaan di Kerajaan Arab Saudi, dia mendirikan sejumlah perusahaan dan organisasi nirlaba.

Baca juga: Profil Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru

Pada 2009, Mohammed bin Salman menjadi penasihat formal untuk ayahnya, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Riyadh.

Ketika Salman naik takhta setelah Raja Abdullah wafat pada 2015, Mohammed bin Salman kemudian ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi.

Dalam hitungan bulan, Mohammed bin Salman lantas melancarkan intervensi militer yang agresif dalam perang saudara di Yaman, yang berlangsung hingga hari ini.

Baca juga: Profil Frank-Walter Steinmeier, Presiden Jerman

Mohammed bin Salman penguasa de facto Arab Saudi

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz di Istana Diriya di Riyadh selama KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Minggu (9/12/2018). (AFP/SPA/Bandar Al-Jaloud) Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kiri) berbicara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz di Istana Diriya di Riyadh selama KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Minggu (9/12/2018). (AFP/SPA/Bandar Al-Jaloud)

Pada Juni 2017, Mohammed bin Salman resmi diangkat sebagai putra mahkota. Tak butuh waktu lama, dia langsung tancap gas untuk mengejar tujuannya.

Pada November 2017, puluhan pangeran Arab Saudi, pemimpin bisnis, dan pejabat senior ditangkap. Manuver itu dilakukan dengan dalih sebagai upaya anti-korupsi.

Namun, karena orang-orang yang ditahan adalah beberapa tokoh terkaya dan paling kuat di Arab Saudi, banyak pengamat menduga tujuan sebenarnya dari manuver Mohammed bi Salman adalah untuk mengamankan kekuasaannya.

Sebagian besar orang yang ditahan akhirnya dibebaskan meski balasannya adalah melepaskan sebagian kendali bisnis mereka kepada negara atau membayar miliaran dollar AS.

Melansir Forbes, meski Raja Salman adalah Raja Arab Saudi, Mohammed bi Salman-lah yang secara de facto menguasai Arab Saudi.

Baca juga: Profil Halimah Yacob, Presiden Singapura

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com