Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Oktober 1967: Pemimpin Gerilyawan Kuba Che Guevara Ditangkap

Kompas.com - 08/10/2021, 10:42 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Pemimpin gerilyawan Kuba, Ernesto "Che" Guevara, bersama pengikutnya, sedang mengalami hari buruk.

Tepatnya pada 8 Oktober 1967, perjuangan Guevaea terpaksa harus berhenti.

Guevara ditangkap di Bolivia, dan tanpa perlu berlama-lama, keesokan harinya langsung dieksekusi.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ernesto Che Guevara, Simbol Pemberontakan Tanpa Akhir dari Amerika Latin

Dikutip dari Wikipedia, operasi penangkapan Guevara dirancang agen divisi aktivitas khusus CIA, Felix Rodriguez, yang juga merupakan orang Kuba yang hidup di pengasingan.

Dia dibantu Klaus Barbie, berkolaborasi memberikan masukan pada pasukan Bolivia untuk menangkap Guevara di Bolivia.

Pada 7 Oktober 1967, seorang informan memberitahukan lokasi perkemahan Guevara di jurang Yuro.

Pasukan Khusus Bolivia langsung sigap. Esok paginya pada 8 Oktober, mereka mengepung kawasan tersebut dengan dua batalion tentara berjumlah ribuan orang.

Terjadi kontak senjata antara tentara Bolivia dengan pasukan Guevara. Di tengah pertempuran, Guevara terluka dan ditangkap.

Baca juga: INFOGRAFIK: Che Guevara

Saat Pasukan Bolivia mendekatinya Guevara telah tertembak dua kali. Dia lalu menyerah dan menjatuhkan senjatanya.

Guevara diikat dan dibawa ke sebuah sekolah di dekat desa La Higuera pada sore harinya.

Pada malam 8 Oktober, Guevara, dengan tangan terikat, menendang seorang perwira Bolivia, Kapten Espinosa.

Guevara juga meludahi wajah Laksamana Muda Bolivia Ugarteche.

Baca juga: Rumah Kelahiran Che Guevara Dijual, Siapa Berminat?

Keberanian Guevara, yang keesokan harinya, tepatnya pada 9 Oktober 1967 dieksekusi mati, tak pernah meredup begitu saja.

Hingga kini, Guevara adalah simbol. Semangat perlawanan bagi kaum yang menolak tunduk, membawa kebenaran di dada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com