Tahun berikutnya, setelah skandal Watergate dan di tengah meningkatnya ketidakpercayaan masyarakay terhadap pemerintah AS, Presiden Ford membentuk Komisi Presiden Amerika Serikat tentang Aktivitas CIA di Amerika Serikat untuk menyelidiki aktivitas ilegal CIA, termasuk Proyek MK-Ultra dan lainnya.
Komisi ini dipimpin oleh Wakil Presiden Nelson Rockefeller dan sering disebut sebagai Komisi Rockefeller.
Namun, penyelidikan yang lebih besar dilakukan, oleh Komite Gereja yang dipimpin oleh Senator Demokrat Idaho Frank Church.
Komite Gereja menyelidiki penyalahgunaan wewenang badan institusi CIA, FBI, dan badan intelijen AS lainnya, selama dan setelah pengunduran diri Presiden Richard M Nixon.
Komite Gereja menyelidiki rencana untuk membunuh para pemimpin asing, termasuk diktator Kuba Fidel Castro, dan pemimpin kemerdekaan Kongo Patrice Lumumba.
Komite ini juga mengungkap ribuan dokumen terkait MK-Ultra.
Pengungkapan proyek rahasia MK-Ultra menghasilkan Perintah Eksekutif tahun 1976 tentang Aktivitas Intelijen Ford.
Isinya adalah melarang "eksperimen dengan obat-obatan pada subjek manusia, kecuali dengan persetujuan, secara tertulis, dan disaksikan oleh pihak yang tidak berkepentingan, dari setiap subjek manusia tersebut."
Baca juga: Mengenal Sejarah Pembentukan Badan Intelijen Pusat AS (CIA)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.