Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatshepsut: Firaun Wanita Paling Sukses yang Berusaha Dihapus dalam Sejarah Mesir Kuno

Kompas.com - 16/09/2021, 09:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sejak saat itu, Hatshepsut mulai menggambarkan dirinya dalam rok dan mahkota raja tradisional, bersama dengan janggut palsu dan tubuh laki-laki.

Itu bukan upaya untuk mengelabui orang agar berpikir dia laki-laki, melainkan karena tidak ada kata atau gambar untuk menggambarkan seorang wanita dengan status sebagai firaun, itu adalah cara untuk menegaskan otoritasnya sebagai firaun.

Transisi Hatshepsut dari seorang ratu menjadi firaun berjalan sukses. Disebutkan bahwa hal itu karena kemampuannya merekrut pendukung untuk pemerintahannya.

Banyak dari pria yang dipilihnya adalah pejabat kepercayaan ayahnya, Thutmose I.

Salah satu penasihat terpentingnya adalah Senenmut. Dia telah lama berada di antara pelayan ratu hingga Hatshepsut berkuasa. Beberapa pihak berspekulasi dia adalah kekasih Hatshepsut.

Baca juga: Penemuan Pertama di Dunia, Mumi Wanita Hamil Mesir Kuno

Pemerintahan firaun Hatshepsut

Di bawah pemerintahan firaun Hatshepsut, Mesir makmur. Tidak seperti penguasa Mesir kuno lain di dinastinya, dia lebih tertarik untuk memastikan kemakmuran ekonomi dan membangun dan memulihkan monumen di seluruh Mesir dan Nubia dari pada menaklukkan tanah baru.

Dia membangun kuil Djeser-djeseru ("tempat suci paling suci"), yang didedikasikan untuk Amon dan berfungsi sebagai pemujaan pemakamannya.

Firaun Hatshepsut juga mendirikan sepasang obelisk granit merah di Kuil Amon di Karnak, salah satunya masih berdiri sampai sekarang.

Lalu, firaun wanita ini memiliki satu ekspedisi perdagangan terkenal ke tanah Punt pada tahun ke-9 pemerintahannya. Kapal-kapal kembali dengan membawa emas, gading, dan pohon mur. Pemandangan itu diabadikan di dinding Kuil Amon di Karnak.

Baca juga: 10 Rahasia Kecantikan Para Wanita Zaman Kuno dari Masker Daging Mentah hingga Air Seni

Kematian firaun Hatshepsut

Firaun Hatshepsut meninggal pada awal Februari 1458 SM.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah berspekulasi bahwa penyebab kematian firaun wanita ini terkait dengan salep yang digunakan untuk meringankan kondisi kulit genetik kronis yang dimiliki Hatshepsut.

Diperkirakan oleh para ahli salep kulit yang digunakan untuk pengobatan Hatshepsut mengandung bahan beracun. Pengujian artefak di dekat makamnya telah mengungkapkan jejak zat karsinogenik.

Helmut Wiedenfeld dari institut farmasi Universitas Bonn telah menegaskan, "Jika Anda membayangkan bahwa ratu memiliki penyakit kulit kronis dan bahwa dia menemukan perbaikan jangka pendek dari salep, dia mungkin telah mengekspos dirinya pada risiko besar selama bertahun-tahun."

Thutmose III: menghapus jejak pemerintahan Hatshepsut

Di akhir masa pemerintahan firaun Hatshepsut, Thutmose III memulai kampanye untuk menghapus ingatan tentang pemerintahan Hatshepsut.

Thutmose III menghancurkan atau merusak monumen firaun wanita dari Dinasti ke-18 Mesir kuno ini, menghapus banyak prasastinya dan membangun dinding di sekitar obelisknya.

Sementara beberapa orang percaya ini adalah hasil dari dendam lama Thutmose III, itu lebih mungkin merupakan upaya politik yang ketat untuk menekankan garis suksesi dan memastikan bahwa tidak ada yang akan menentangnya dan mengelak pemerintahan putranya, Amenhotep II untuk mengisi takhta.

Baca juga: 10 Standar Kecantikan dan Kejantanan yang Berkelas dari Zaman Kuno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com