KOMPAS.com - Hatshepsut adalah firaun wanita yang paling lama memerintah di zaman Mesir kuno. Ia memerintah selama 20 tahun pada abad ke-15 SM.
Ratu Hatshepsut dianggap sebagai salah satu firaun Mesir yang paling sukses. Namun, jejak kesuksesan kepemimpinannya berusaha dihapus dalam sejarah oleh firaun selanjutnya, Thutmose III.
Lalu, bagaimanakah riwayat Ratu Hatshepsut menjadi firaun wanita yang sukses hingga kematiannya? Berikut Kompas.com merangkum riwayat Ratu Hatshepsut melansir dari Biography.
Baca juga: Cleopatra dan Misterinya: Simbol Jelita yang Tak Sekadar Cantik Belaka
Hatshepsut lahir sekitar tahun 1508 SM. Ia putri tertua dan satu-satunya anak yang lahir dari raja Mesir Thutmose I dari istri dan ratu utamanya, Ahmose.
Hatshepsut diharapkan kelak akan menjadi ratu Mesir.
Setelah kematian ayahnya, Hatsheput yang saat itu berusia 12 tahun dinikahkan dengan saudara tirinya Thutmose II.
Thutmose II adalah putra dari Thutmose I dengan seorang selir yang derajatnya lebih rendah dari Ratu Ahmose.
Pernikahan keturunan dari satu bapak ini adalah praktik umum pada zama itu yang dimaksudkan untuk memastikan kemurnian garis keturunan kerajaan.
Selama masa pemerintahan Thutmose II, Hatshepsut mengambil peran tradisional sebagai ratu dan istri utama.
Baca juga: Fakta Unik Mesir Kuno, dari Raja Wanita hingga Obat Tak Lazim
Setelah 15 tahun bersama, Thutmose II menemui ajalnya meninggalkan Hatshepsut menjadi janda sebelum berusia 30 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.