Sehingga, dianggaplah pemberontakan Dinasti Zhou terhadap Dinasti Shang adalah adil, dengan mendapat dukungan dari illahi.
Sejak Dinasti Zhou berkuasa, konsep Mandat dari Surga memainkan peran penting dalam kebangkitan dan kejatuhan berbagai dinasti di China.
Ketika pada gilirannya otoritas Zhou runtuh, tidak ada pemimpin oposisi yang kuat untuk merebut kendali, sehingga China turun ke Periode Negara-negara Berperang yang terdiri dari 7 negara bagian, yaitu Qin, Chu, Han, Qi, Zhao, Wei, dan Yan.
Setelah itu bisa dipersatukan kembali dan diperluas oleh Qin Shi Huang yang dimulai pada 221 SM, tetapi tidak bertahan lama. Dinasti Qin berakhir pada 206 SM karena pemberontakan yang dipimpin petani Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
Siklus berlanjut sepanjang sejarah China.
Pada 1644, Dinasti Ming kehilangan mandat dari surga dan digulingkan oleh pasukan pemberontak Li Zicheng.
Ia kemudian memerintah hanya bertahan 2 tahun hingga digulingkan oleh Manchu yang mendirikan Dinasti Qing. Ini adalah dinasti terakhir China.
Konsep "Mandat dari Surga" memiliki beberapa pengaruh penting di China dan di negara lain, seperti Korea dan Annam (Vietnam utara), yang berada dalam lingkup pengaruh budaya China.
Takut kehilangan mandat itu mendorong penguasa untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka terhadap rakyatnya.
Dengan mandat itu memungkinkan mobilitas sosial yang luar biasa bagi segelintir pemimpin pemberontak dari kalangan petani untuk menjadi kaisar.
Selain itu, memberikan orang-orang kambing hitam untuk peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dijelaskan, seperti kekeringan, banjir, kelaparan, gempa bumi, dan epidemi penyakit.
Baca juga: Perempuan Berdaya: 4 Wanita Cantik yang Melegenda dari Zaman China Kuno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.