KOMPAS.com - Pada 259 SM, hiduplah seorang Kaisar Pertama China dan pendiri dinasti Qin, bernama Qin Shi Huang.
Qin Shi Huang memerintah selama 36 tahun dari 246 SM hingga 210 SM, menciptakan kemajuan budaya dan intelektual yang cepat.
Pemerintahannya terkenal memiliki beragam proyek konstruksi yang megah dan besar, salah satunya pembangunan awal Tembok Besar China.
Namun di balik kemajuan yang diciptakan, ia juga banyak melakukan penindasan. Banyak orang yang mati di tangannya.
Sebagai Kaisar Pertama China, yang paling berkuasa, mudah baginya untuk memerintahkan seseorang dimatikan. Namun, dirinya sendiri amat takut mati.
Saat memasuki usia paruh baya, Kaisar Pertama semakin takut mati. Dia menjadi terobsesi untuk menemukan obat mujarab kehidupan, yang akan memungkinkan dia untuk hidup selamanya.
Ia megeluarkan perintah eksekutif untuk mencari ramuan hidup abadi dari banyak sumber. Perintah kaisar itu disiarkan hingga perbatasan dan pelosok-pelosok desa.
Peristiwa itu tercatat dalam sejarah dengan ditemukannya 36.000 manuskrip dari bambu yang berisi kaligrafi kuno yang 48 diantaranya terkait perintah pencarian ramuan hidup abadi Kaisar Qin Shi Huang.
"Dibutuhkan administrasi yang sangat efisien dan kekuatan eksekutif yang sangat kuat untuk mengeluarkan dekrit pemerintah di zaman kuno, ketika fasilitas trnsportasi dan komunikasi belum berkembang," kata Zhang Chunlong, peneliti di Institut Arkeologi Hunan.
Seketika perintahnya keluar, para dokter dan alkemis istana segera mengarang sejumlah ramuan hidup abadi yang diperintahkan oleh sang kaisar. Banyak di antaranya mengandung bahan berbahaya yang justu mempercepat kematiannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.