Salin Artikel

"Mandat dari Surga", Konsep Politik Pemimpin Zaman China Kuno untuk Berkuasa

KOMPAS.com - Pada zaman China kuno dikenal konsep filosofi politik "Mandat dari Surga" yang dilanggengkan oleh para pemimpinnya.

Konsep politik itu menunjukkan otoritas kaisar datang dari Surga dan memberinya hak illahi untuk memerintah. Kemudian, kaisar China dianggap sebagai "Putra Surga".

Namun, jika sang kaisar tidak dapat memenuhi tugasnya, dia akan kehilangan garis keturunan sucinya, seperti yang dilansir dari Ancient Origins.

Apa itu "mandat dari surga"?

"Mandat dari Surga" ini memiliki 4 prinsip pengertian, yaitu pertama, surga memberi kaisar hak untuk memerintah.

Kedua, karena hanya ada satu surga, maka hanya ada satu kaisar pada waktu tertentu. Ketiga, kebajikan kaisar menentukan haknya untuk memerintah.

Keempat, tidak ada satu dinasti yang memiliki hak permanen untuk memerintah. Sehingga, mandat dari surga juga bisa hilang.

Seorang penguasa yang tidak adil sering dikatakan telah kehilangan mandat dari surga dan penduduk dapat menggulingkannya, sehingga memungkinkan penguasa baru yang memiliki nikmat surga dapat dilantik.

Orang zaman China kuno percaya bahwa ketika seorang penguasa menjadi tidak adil, surga akan mengirimkan tanda-tanda berupa bencana alam untuk menegur perilakunya.

Jika peringatan tersebut tidak diindahkan, bencana yang lebih parah akan menyusul. Bencana tersebut antara lain, banjir, kekeringan, dan wabah penyakit.

Ketika masyarakat hidupnya menjadi semakin sangat sulit tak tertahankan, mungkin akan muncul pemberontak yang melawan seorang penguasa. Itulah yang menjadi tanda bahwa pemimpin telah kehilangan mandat dari surga.

Lahirnya "mandat dari surga"

Konsep "Mandat dari Surga" tercatat pertama kali pada masa Dinasti Zhou. Penguasa pertama Dinasti Zhou adalah Raja Wu, dan raja China kuno inilah yang pertama kali mengklaim bahwa otoritasnya diberikan langsung dari surga.

Dikisahkan, ketika Dinasti Zhou berkuasa, Raja Wu mencari cara untuk untuk melegitimasi pemerintahannya. Kemudian, dirumuskanlah konsep "Mandat dari Surga".

Gagasan itu sengaja ia ciptakan untuk membenarkan penggulingan Dinasti Shang, yang penguasa terakhirnya bernama Raja Zhou.

Para pemimpin Dinasti Zhou mengklaim bahwa Kaisar dari Shang sudah korup dan tidak layak memimpin, sehingga surga menuntut kehancuran pemerintahannya.

Menurut catatan sejarah, Raja Wu adalah seorang penguasa yang baik hati yang menjadi teladan bagi kaisar-kaisar berikutnya.

Sehingga, dianggaplah pemberontakan Dinasti Zhou terhadap Dinasti Shang adalah adil, dengan mendapat dukungan dari illahi.

Sejak Dinasti Zhou berkuasa, konsep Mandat dari Surga memainkan peran penting dalam kebangkitan dan kejatuhan berbagai dinasti di China.

Ketika pada gilirannya otoritas Zhou runtuh, tidak ada pemimpin oposisi yang kuat untuk merebut kendali, sehingga China turun ke Periode Negara-negara Berperang yang terdiri dari 7 negara bagian, yaitu Qin, Chu, Han, Qi, Zhao, Wei, dan Yan. 

Setelah itu bisa dipersatukan kembali dan diperluas oleh Qin Shi Huang yang dimulai pada 221 SM, tetapi tidak bertahan lama. Dinasti Qin berakhir pada 206 SM karena pemberontakan yang dipimpin petani Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.

Siklus berlanjut sepanjang sejarah China.

Pada 1644, Dinasti Ming kehilangan mandat dari surga dan digulingkan oleh pasukan pemberontak Li Zicheng.

Ia kemudian memerintah hanya bertahan 2 tahun hingga digulingkan oleh Manchu yang mendirikan Dinasti Qing. Ini adalah dinasti terakhir China.

Efek konsep "mandat dari surga"

Konsep "Mandat dari Surga" memiliki beberapa pengaruh penting di China dan di negara lain, seperti Korea dan Annam (Vietnam utara), yang berada dalam lingkup pengaruh budaya China.

Takut kehilangan mandat itu mendorong penguasa untuk bertindak secara bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka terhadap rakyatnya.

Dengan mandat itu memungkinkan mobilitas sosial yang luar biasa bagi segelintir pemimpin pemberontak dari kalangan petani untuk menjadi kaisar.

Selain itu, memberikan orang-orang kambing hitam untuk peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dijelaskan, seperti kekeringan, banjir, kelaparan, gempa bumi, dan epidemi penyakit.

https://internasional.kompas.com/read/2021/09/05/021755970/mandat-dari-surga-konsep-politik-pemimpin-zaman-china-kuno-untuk

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke