Para arkeolog percaya bahwa cara tersebut menahan air, udara dan bakteri penyebab pembusukan masuk.
Jasad Lady Dai ditempatkan di dalam peti mati 4 lapis, yang memiliki ukuran luar semakin besar.
Peti mati ini memiliki ukiran yang indah dengan dilapisi oleh getah pohon pernis untuk membuat kayunya tahan lama.
Di dalam peti mati yang terkecil jasad Lady Dai berada. Tubuhnya dibungkus rapat dalam 22 lapisan kain sutra dan terendam dalam cairan misterius, yang ketika diuji mengandung asam dan magnesium.
Baca juga: Dua Mumi Anak Singa Gua Zaman Es Ditemukan dalam Kondisi Sangat Baik, Masih Berbulu
Sebuah manuskrip China kuno "Long Lost Elixir" yang dikutip dari Lady Dai 101 mengungkapkan pembalseman mumi Xin Zhui.
Jasad Xin Zhui lebih dahulu dimandikan untuk kemudian dibungkus kain sutra belapis-lapis secara rapat.
Di dalam peti mati mayat Lady Dai dituangkan cairan cairan seperti rum berwarna coklat kemerahan. Banyak ilmuwan menganggap cairan itu sebagai "obat mujarab yang telah lama hilang untuk mengawetkan daging manusia".
Setelah dilakukan analisis kimia lebih lanjut, cairan peti mati itu ditemukan kandungan asam dengan jejak cinnabar, merkuri sulfat atau obat China kuno, yang secara luas dikenal sebagai ramuan kehidupan abadi yang dikonsumsi oleh Qin Shi Huang.
Qin Shi Huang adalah kaisar pertama dari Dinasti Qin (221 – 206 SM) yang mempersatukan daratan China, dengan menaklukan 6 negara lainnya saat itu.
Secara keseluruhan para peneliti mumi Lady Dai menghabiskan waktu selama 4 dekade untuk menganalisis dan menafsirkan mayat utuh Xin Zhui itu.
Baca juga: 8 Mumi Kuno di Dunia dengan Kisah Tersembunyi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.