Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream 2 dan Kontroversinya

Kompas.com - 23/08/2021, 18:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Proyek ini juga bertentangan dengan upaya Uni Eropa untuk menghentikan suplai dari gas Rusia ke “Benua Biru”.

Pada April 2018, Komisi UE menolak untuk mendukung proyek tersebut, dengan alasan Nord Stream 2 tidak berkontribusi pada tujuan UE untuk mendiversifikasi pasokan gas.

Secara terpisah, para pemerhati lingkungan mengeklaim pipa itu akan berbahaya bagi flora dan fauna Laut Baltik.

Sementara bagi Ukraina, Rusia dapat dengan mudah memotong jalur pengiriman pasokan gas ke Eropa sehingga dapat menekan Kiev.

Baca juga: Inspirasi Energi: Cadangan Migas di Kutub Utara dan Dampak Pengeboran terhadap Lingkungan

Ukraina menghasilkan sekitar 1,7 miliar euro dari biaya transit gas per tahun, menjadikannya sumber pendapatan utama bagi negara.

Di sisi lain, para kritikus menuding Berlin mengabaikan kepentingan sekutunya dengan mengisi pundi-pundi Rusia pada saat konflik diplomatik.

Mantan Presiden AS Donald Trump mengecam Berlin pada Juli 2018, dengan mengatakan bahwa Jerman bakal tertawan oleh Rusia karena kebijakan energinya.

Baca juga: Inspirasi Energi: Apa Itu Transisi Energi?

Ketahanan energi atau proksi

Bergantung sudut pandang, Nord Stream 2 bisa dilihat sebagai berkelanjutan untuk memastikan ketahanan energi Eropa atau proksi untuk perang hibrida dari Rusia.

Dengan proses konstruksi yang sedang berlangsung dan ketika Jerman berusaha menangkis kritik yang dialamatkan kepadanya, kekhawatiran atas keamanan dan geopolitik tetap ada.

Melansir CNBC, rute yang diusulkan memasuki perairan teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dari tiga negara lain yakni Finlandia, Swedia, dan Denmark.

Sejumlah pihak, termasuk Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz, memperingatkan bahwa pipa tersebut memberi Rusia dalih untuk meningkatkan kehadiran militer mereka di Laut Baltik.

Baca juga: Inspirasi Energi: Percepatan Transisi Energi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global

Terbaru, pemerintahan Presiden AS Biden pada Agustus menjatuhkan sanksi pada kapal Rusia dan dua perusahaan yang terlibat dalam proyek Nord Stream 2.

AS menjatuhkan sanksei kepada kapal Ostap Sheremeta, pemilik kapal JSC Nobility ,dan perusahaan konstruksi Konstanta.

Kendati demikian, proyek pembangunan Nord Stream 2 masih jalan terus dan tidak akan terganggu oleh sanksi.

Presiden lembaga Yorktown Solutions Daniel Vajdich mengatakan, pipa itu kemungkinan akan tetap diselesaikan meski ada sanksi.

"Sanksi ini tidak menghentikan Nord Stream 2," kata Vajdich sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Inspirasi Energi: Pengembangan Energi Surya Global Terancam Melambat karena Harga Komponen Meroket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com