Proyek ini juga bertentangan dengan upaya Uni Eropa untuk menghentikan suplai dari gas Rusia ke “Benua Biru”.
Pada April 2018, Komisi UE menolak untuk mendukung proyek tersebut, dengan alasan Nord Stream 2 tidak berkontribusi pada tujuan UE untuk mendiversifikasi pasokan gas.
Secara terpisah, para pemerhati lingkungan mengeklaim pipa itu akan berbahaya bagi flora dan fauna Laut Baltik.
Sementara bagi Ukraina, Rusia dapat dengan mudah memotong jalur pengiriman pasokan gas ke Eropa sehingga dapat menekan Kiev.
Baca juga: Inspirasi Energi: Cadangan Migas di Kutub Utara dan Dampak Pengeboran terhadap Lingkungan
Ukraina menghasilkan sekitar 1,7 miliar euro dari biaya transit gas per tahun, menjadikannya sumber pendapatan utama bagi negara.
Di sisi lain, para kritikus menuding Berlin mengabaikan kepentingan sekutunya dengan mengisi pundi-pundi Rusia pada saat konflik diplomatik.
Mantan Presiden AS Donald Trump mengecam Berlin pada Juli 2018, dengan mengatakan bahwa Jerman bakal tertawan oleh Rusia karena kebijakan energinya.
Baca juga: Inspirasi Energi: Apa Itu Transisi Energi?
Bergantung sudut pandang, Nord Stream 2 bisa dilihat sebagai berkelanjutan untuk memastikan ketahanan energi Eropa atau proksi untuk perang hibrida dari Rusia.
Dengan proses konstruksi yang sedang berlangsung dan ketika Jerman berusaha menangkis kritik yang dialamatkan kepadanya, kekhawatiran atas keamanan dan geopolitik tetap ada.
Melansir CNBC, rute yang diusulkan memasuki perairan teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dari tiga negara lain yakni Finlandia, Swedia, dan Denmark.
Sejumlah pihak, termasuk Menteri Luar Negeri Polandia Jacek Czaputowicz, memperingatkan bahwa pipa tersebut memberi Rusia dalih untuk meningkatkan kehadiran militer mereka di Laut Baltik.
Baca juga: Inspirasi Energi: Percepatan Transisi Energi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global
Terbaru, pemerintahan Presiden AS Biden pada Agustus menjatuhkan sanksi pada kapal Rusia dan dua perusahaan yang terlibat dalam proyek Nord Stream 2.
AS menjatuhkan sanksei kepada kapal Ostap Sheremeta, pemilik kapal JSC Nobility ,dan perusahaan konstruksi Konstanta.
Kendati demikian, proyek pembangunan Nord Stream 2 masih jalan terus dan tidak akan terganggu oleh sanksi.
Presiden lembaga Yorktown Solutions Daniel Vajdich mengatakan, pipa itu kemungkinan akan tetap diselesaikan meski ada sanksi.
"Sanksi ini tidak menghentikan Nord Stream 2," kata Vajdich sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Inspirasi Energi: Pengembangan Energi Surya Global Terancam Melambat karena Harga Komponen Meroket
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.