KOMPAS.com - Berbicara soal Jepang, mungkin terbayang juga di benak beberapa anime, seperti Pokemon, Naruto, dan lainnya.
Anime adalah salah satu gaya seni modern yang sangat populer di Jepang, hingga mungkin menjadi representasi budaya Negara Sakura itu.
Bahkan untuk memeriahkan Olimpiade Tokyo 2020, sekelompok seniman Jepang menciptakan karakter anime yang digambarkan sebagai samurai dari berbagai negara peserta, yang dapat dilihat di situs world-flags.org.
Baca juga: 15 Karakter Samurai dari Berbagai Negara dalam Perayaan Olimpiade Tokyo 2020
Namun, apakah anime hanya populer di Jepang?
Saat pameran manga terbesar di luar Jepang, di British Museum London, pada Mei 2019, editor internasional Christine Ro melihat anime sebagai bentuk seni naratif visual yang telah mempengaruhi dunia, seperti yang dilansir dari BBC.
Nicole Coolidge Rousmaniere, kurator seni Jepang di British Museum sekaligus profesor seni dan budaya Jepang di University of East Anglia, Inggris, sependapat dengan berkata, "manga sekarang menjadi bahasa internasional".
Di Aljazair, ada majalah Laabstore, yang didedikasikan untuk manga, anime, dan game.
Di Perancis, budaya anime Jepang telah melebur dengan budaya bande dessinee atau komik Perancis-Belgia.
Sebuah survei yang dilakukan pada 2006-2007 di 4 nagara Eropa menemukaan bahwa 15 persen responden mulai membaca manga sebelum usia 10 tahun, 45 persen membaca pada usia 10-14 tahun, dan 29 persen membacanya saat usia sekolah menengah.
Di usia remaja itu adalah waktu yang penting untuk pembentukan identitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.